Sejumlah pelatihan yang dilaksanakan demi menguasai cakra dari Sheng Fenghuang telah berakhir beberapa waktu lalu. Saat ini, He Xinlong sedang mengistirahatkan diri di salah satu pondok terdekat dengan lapangan Perguruan Xiangyun. Energi yang terkuras bersamaan peluh letih menjadikan suasana hari yang panas. Xinlong melepas satu lapisan hanfu bagian luarnya guna mendapat sedikit angin.
"Long Ge!" ada yang memanggil.
"Mn?" Xinlong beranjak duduk. Seorang gadis murid perguruan menyodorkan sebuah benda ke hadapan Xinlong.
"Milikmu?" tanyanya.
Mula-mula Xinlong merasa asing dengan untaian tali indah yang dipegang Shen Yan. Tapi saat menangkap objek perak kecil yang sebagai liontin kalung, Xinlong yakin benda itu sangat familiar baginya.
"Di mana kau menemukannya?" Xinlong bertanya balik.
"Sungai."
Shen Yan melemparnya ke arah Xinlong. "Jika hanya menggunakan benang tipis, benda itu bisa jatuh kapan saja. Maka aku telah memodifikasi menjadi lebih bagus. Katakan apa?"
"Terimakasih."
"Hmm!" Shen Yan melipat kedua tangan bangga. "Errr... Pangeran," panggil Shen Yan sekali lagi. Xinlong hanya menoleh.
"Apa yang selanjutnya kau lakukan sebagai pangeran?"
Pemuda itu tertawa kecil, kenapa harus sebagai pangeran? Padahal gelar tersebut sudah tak pantas Xinlong sandang.
"Pergi ke tempat Sheng Fenghuang berada," jawab Xinlong.
"Wahhh..." gadis itu terlihat membayangkan.
"Mau mencoba berpetualang?" Xinlong menggoda.
Sontak Shen Yan berseru, "Ya! Ya!"
"Enak saja!" Wen Yue yang muncul entah dari mana menceletuk tak setuju. "Lebih baik Long Ge mengajak seseorang yang jauh lebih berguna. Kau bisa meminta bantuan Yu Shixiong untuk memilih orang itu," sarannya sembari mendongak dan melirik Shen Yan.
"San Shixiong tidak akan menyebut namamu," ujar Shen Yan pelan, matanya melirik ke arah lain.
"Apa katamu?!"
"Aku tidak berbicara denganmu!"
Mereka ini...
"Gawat! Gawaat!"
Dan oknum tak diundang pula turut heboh. Wajahnya panik pertanda sesuatu yang buruk.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" Xinlong bertanya khawatir.
"Kota... Kota diserang asap merah! Tidak! Jumlahnya ratusan!"
Pupil Xinlong membola. Ratusan katanya?
"Baik! Ayo kita ke kota dan buktikan siapa yang paling kuat!" tukas Wen Yue tiba-tiba.
Shen Yan membalas, "Namamu tidak akan masuk daftar, pasti."
"Kau-"
"Wen wanbei, Shen wanbei, jangan bertindak gegabah. Situasi ini bukanlah hal yang sepele," ujar seseorang dari arah belakang Wen Yue dan Shen Yan.
"Maaf, Qianbei," kata mereka kompak.
Yang kali ini datang adalah Zhao Junqing, Wei Xinqian, dan Yu Zeyu. Xinlong dan orang tadi turut memberi salam.
"Zhongzhu, kami akan pergi sekarang," ucap Wei Xinqian pada Zhao Junqing. Zeyu melirik ke arah Xinlong seolah-olah berkata, "Kau ikut dengan kami."
"Ya, tetap berhati-hati."
"Wen Yue dan Shen Yan, panggil yang lain dan ikuti tiap instruksi yang shijie kalian berikan," lanjut Zhao Junqing. Sontak kedua anak itu melaksanakan perintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince 龙凤 [The Journey of Rebuilding Empire]
Fanfiction[ bukan novel terjemahan ] He Xinlong, nama yang seringkali diiming-imingi gelar Putra Mahkota. Anak bungsu Kaisar He Xinhuo sekaligus pangeran satu-satunya di Kekaisaran Feng. Kehidupan mewahnya sirna begitu kekaisaran lain datang dan menyerang ist...