Zanna mengusap kedua matanya, ia baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya, masih menguap dan meregangkan tangannya.
Zanna berjalan menuju meja makan untuk sarapan, biasanya setiap pagi Bunda selalu membuatkan makanan lezat untuknya, Zanna melihat Bunda sudah menata semua menu dimeja.
"Wah Bunda masak apa nih?" Tanya Zanna seraya memancarkan senyumnya.
"Masak ayam goreng sama telur dadar kesukaan kamu," jawab Bunda.
"Wah pasti enak banget nih," sahut Zanna, Bunda tersenyum senang seraya menatap Putrinya.
"Bun," panggil Zanna.
"Kenapa Nak?"
"Zanna mau keluar nanti jam 10 ketemu sama cowok yang lagi dekat sama Zanna, boleh Bun?" Kini Zanna memberanikan diri untuk bertanya.
"Boleh Nak, asal kamu bisa jaga diri baik-baik, jangan sampai tertipu dengan melihat wajahnya saja ya, zaman sekarang wajah ganteng tapi hatinya belum tentu baik," sahut Bunda memberikan sedikit nasihat, Zanna pun mengangguk paham.
"Zanna selalu ingat pesan Bunda, Zanna juga gak akan buat Bunda kecewa," jawab Zanna.
Bunda tersenyum seraya mengelus puncak kepala Zanna, bahagia rasanya melihat anak perempuan satu-satunya tumbuh menjadi gadis cantik yang selalu membanggakan.
Setelah selesai menghabiskan sarapannya Zanna segera masuk ke kamar untuk bersiap-siap, tidak lupa juga ia mempercantik wajahnya dengan polesan make up.
Zanna memang tipikal perempuan yang ribet jika mau bertemu dengan cowok, apalagi ini merupakan first date, rasanya Zanna wajib tampil maksimal tak mau ada yang terlewatkan.
Setelah beberapa jam berlalu, Zanna kini siap dengan mengenakan celana kulot pink, baju manset hitam dibalut dengan outer polos warna pink muda, sebisa mungkin Zanna tampil dengan outfit yang tidak mengecewakan, rasanya ia harus terlihat cantik. Zanna juga membawa tas selempang untuk menaruh beberapa barang penting seperti gadget, lipstik, bedak, dan juga dompet kecilnya.
Zanna sedikit berlari menuju halaman depan, "Katanya jam 10 Nak, kok jam segini udah rapih aja?" Tanya Bunda langsung saja menghentikan langkah Zanna, gadis itu sontak berhenti berlari.
"Dipercepat Bun, Zanna pamit dulu ya, assalamualaikum Bunda," ucap Zanna tak lupa menyalami Bundanya setelah itu ia sudah berjalan keluar.
Zanna menunggu pria itu di depan rumah, beberapa menit kemudian pria yang ditunggu datang dengan menggunakan motor nmax , Zanna pun naik dan mereka berangkat menuju kedai kopi di daerah Jakarta.
"Hi, ternyata kamu lebih cantik aslinya ya," ucap cowok itu.
Namanya Abian, pria bertubuh sedang namun memiliki wajah yang lumayan tampan menurut versi Zanna. Pria itu memang tidak terlalu tinggi, hanya beda beberapa centimeter saja dari Zanna, namun hal itu tidak masalah bagi Zanna.
"Bisa aja, btw emang lagi free ya hari ini?" Tanya Zanna kepada Abian.
"Free banget kok, kamu juga lagi libur kuliah kan, jadi aku gak ganggu waktu kamu kan?" Kini giliran Abian yang bertanya kepada Zanna.
"Nggak kok, santai aja," jawab Zanna seraya tersenyum tipis ke arah Abian.
Tentu saja Zanna merasa sedikit gugup, karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan pria ini, meskipun Zanna sudah tampil maksimal tetapi, dirinya selalu merasa insecure dan merasa takut jika pria yang ditemui tidak menyukainya lalu menghilang.
"Oh ya, kita kan udah kenal sekitar beberapa mingguan ya, aku juga udah suka dan mulai sayang sama kamu, kayanya udah cukup waktunya buat aku bilang ini deh Zan," ucap pria itu kepada Zanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARS [SELESAI] ✅
RomanceIni adalah kisah seorang gadis yang hidup penuh pengorbanan yang tak mudah, bahkan ia kerap kali jatuh dan terluka, tetapi ia dipaksa bangkit dan kuat oleh harapan, dikuatkan oleh impian yang belum secara utuh berada digenggamnya, berdiri tegak mela...