PART 8

290 118 179
                                    

Pagi ini Abian akan menjemput Zanna di rumahnya, sebelum berangkat Abian sempat berpamitan dengan Bunda Zanna, untuk yang ketiga kalinya selama beberapa bulan terakhir Abian bertemu dengan Bunda, Bunda pun tersenyum ramah.

Setelah mencium punggung tangan Bunda, Zanna dan Abian langsung pergi menuju Kampus Bintang Airlangga, Abian diminta menemani Zanna untuk membayar biaya administrasi yang kemarin sempat tertunda karena konflik dengan seorang perempuan.

Sebelum Zanna melangkah masuk ke dalam bank, Pak satpam yang sedang berjaga kini memperhatikan Zanna sangat intens dari ujung kaki hingga kepala membuat Zanna merasa risih. Tidak tinggal diam Zanna balas melirik Satpam itu dengan tatapan sinisnya.

"Saya gak mau nyari ribut kok Pak tenang aja," ucap Zanna sinis lalu berjalan menuju meja administrasi tanpa mempedulikan orang-orang yang terus menatapnya.

"Mereka kenapa pada natap kamu kaya gitu deh?" Tanya Abian mereasa bingung.

"Aku cantiknya kelewatan kali ya Bi, makanya mereka iri," jawab Zanna membuat Abian tertawa pelan seraya mengacak-acak rambut Zanna gemas.

"Kan kamu emang udah cantik dari dulu, pacarnya aku gitu lho," sahut Abian lalu menggandeng tangan Zanna membuat gadis itu kegirangan.

Zanna merasakan kedua pipinya mulai panas, jantungnya dibuat tak karuan. Perlakuan manis yang diberikan Abian mampu membuat Zanna tak bisa menahan senyumnya.

"Kamu bisa aja ah," ucap Zanna refleks mendorong lengan Abian.

"Kamu mah kebiasaan refleksnya kalau gak dorong ya mukul, sakit tau," sahut Abian merengek kesakitan, terkesan sangat lebay sih.

Zanna hanya tertawa pelan, faktanya memang jika sedang tersipu malu ataupun salah tingkah Zanna pasti memukul ataupun mendorong Abian, sepertinya semua cewek seperti itu ya jika sedang salah tingkah dan bukan hanya Zanna saja, entah kenapa hal itu sudah menjadi kebiasaan Zanna yang sulit dihilangkan.

Setelah Zanna menyelesaikan semua pembayaran kuliah ia pun akhirnya mendapatkan kartu ujian untuk UAS nanti, Zanna bergegas menuju ruang kelasnya karena hari ini ada beberapa Dosen yang akan memberikan materi untuk UAS, rasanya kepala Zanna sudah mulai pusing menghadapi UAS.

Abian pun pamit untuk pulang, karena tugasnya hari ini hanya mengantar-jemput Zanna, sebenarnya Abian memang tidak ada kegiatan lain selain itu, jadi Abian memilih untuk pulang ke rumah lalu bermain game online, seperti hari-hari biasa.

Zanna berjalan menuju ke lantai 5 dimana ruang kelasnya berada, Dosen baru masuk sekitar 30 menit lagi jadi Zanna berjalan dengan santai seraya membawa 2 buah buku ditangannya.

Zanna memperlambat langkahnya ketika matanya tak sengaja menangkap sosok yang sejak beberapa hari lalu tidak dilihatnya.

"Kak Rega!" Panggil Zanna membuat Pria yang dipanggil pun sontak saja menoleh, kehadiran gadis itu sedikit mengejutkan dirinya.

"Beberapa hari lalu lo ga masuk kampus ya?" Tanya Zanna membuat Rega mengernyit heran. Untuk apa dia menanyakan hal itu, masuk ataupun tidak itu adalah urusan Rega mengapa sampai dipertanyakan.

"Ada, kenapa? Ada perlu?" Tanya Rega, mendengar pertanyaan Rega yang terdengar datar membuat Zanna berpikir keras akan menjawab apa selanjutnya, ia harus pintar beralasan dan tidak boleh sampai salah jawab.

"Gapapa sih Kak, gua kemarin-marin tuh cuma gak liat lo aja, kirain gak masuk," jawab Zanna menetralkan kembali raut wajahnya.

Zanna kini tersenyum canggung lalu hendak berjalan ke arah tangga, namun seketika ia tersadar bahwa dirinya malah menaiki tangga bukan menggunakan lift yang ada tepat dihadapannya, bodoh sekali dirinya.

SCARS [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang