Zanna merupakan sosok gadis humoris yang punya seribu cara untuk membuat orang lain tertawa, meskipun hidupnya sendiri sedang tidak baik-baik saja. Seburuk apapun hari-harinya guratan senyum diwajah Zanna tidak pernah luntur ketika bersama dengan orang terdekatnya.
Karena bagi Zanna kebahagiaan orang lain merupakan anugerah terindah baginya, dapat melihat bahkan menjadi alasan orang lain tersenyum adalah kebahagiaan tersendiri bagi Zanna meski hati Zanna sedang bersedih sekalipun.
Pagi ini Zanna tidak kembali ke rumah melainkan menginap di rumah Adara. Seusai bermain hujan dan meluapkan segala kesedihannya kemarin, Zanna meminta Fahmi untuk mengantarkan dirinya ke tempat Adara, Zanna rasa ia perlu menenangkan diri dari semua masalah yang terjadi kemarin.
Adara terkejut melihat kedatangan Zanna yang secara tiba-tiba, dengan pakaian yang sudah basah semua, wajah Zanna yang terlihat memerah menunjukkan bahwa Zanna sedang mengalami masalah. Adara langsung memberikan Zanna pakaian ganti, ia berusaha menenangkan Zanna.
Pagi ini Zanna masih terlelap dalam tidurnya, kebetulan hari ini tidak ada mata kuliah di kampus membuat dirinya bebas. Adara membawa nasi goreng plus telur mata sapi serta air putih ke dalam kamar, lalu ia meletakkannya di nakas kemudian membangunkan Zanna.
"Zan, bangun yuk sarapan dulu,"
Zanna menggeliat lalu mengubah posisinya menjadi duduk, ia menguap dan meregangkan tubuhnya, meski masih merasa mengantuk tetapi ia harus bisa lawan dan terbangun.
"Maaf ya Dar, gua jadi ngerepotin," ucap Zanna.
"Sssttt! Jangan ngomong gitu gak baik tau." Bibir Zanna dibuat bungkam oleh telunjuk Adara.
Mereka sarapan di kamar pagi ini, Adara menemani Zanna sarapan, gadget Adara berdering ia segera melihat nama yang tertera di sana.
"Gua keluar buat angkat telepon bentar ya," ucap Adara berjalan menjauhi Zanna untuk menerima panggilan teleponnya. Ia dengan segera menekan ikon hijau disana.
"Hallo Bun,"
"Zanna ada di sana kan Dar?" Tanya Bunda Zanna yang menelepon Adara.
"Bunda tenang aja, Zanna aman kok di sini,"
"Syukurlah kalau begitu, Bunda khawatir sama kondisi Zanna,"
"Bunda tenang ya, Zanna cuma butuh waktu buat nenangin diri aja kok, ini Zanna lagi sarapan sama Dara,"
"Terimakasih banyak ya Nak Dara,"
Setelah kurang lebih 5 menit Bunda mengobrol dengan Adara, Bunda pun mengakhiri panggilan teleponnya, sedangkan Adara kembali ke kamar untuk melanjutkan sarapan dengan Zanna. Zanna menatap Adara heran.
"Lo gak demam kan Zan?" Tanya Adara seraya menyentuh kening Zanna, lalu mengambilkan segelas air putih untuk gadis itu.
"Dar, hidup lo pasti bahagia banget ya punya keluarga utuh terus harmonis," ucap Zanna secara tiba-tiba, setelah mendengar itu Adara yang hendak menyodorkan segelas air kepada Zanna menghentikan gerakannya.
Hati Adara seketika terenyuh. Satu butiran bening lolos dari mata Zanna membasahi kedua pipinya, namun dengan segera Zanna mengusapnya. Bagaimanapun juga Zanna hanyalah manusia biasa yang bisa merasakan kesedihan.
"Lo juga bisa bahagia kok Zan, semua pasti merasakan bahagia yang sama, entah hari ini, besok atau nanti, semuanya udah diatur sama Allah," sahut Adara tersenyum seraya mengusap lengan Zanna lembut.
"Gua gak yakin bisa bahagia juga sih, setelah semua yang gua alami selama ini, disaat gua udah mulai bahagia selalu ada aja yang hancurin kebahagiaan gua," lanjut Zanna seraya tersenyum miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARS [SELESAI] ✅
RomanceIni adalah kisah seorang gadis yang hidup penuh pengorbanan yang tak mudah, bahkan ia kerap kali jatuh dan terluka, tetapi ia dipaksa bangkit dan kuat oleh harapan, dikuatkan oleh impian yang belum secara utuh berada digenggamnya, berdiri tegak mela...