Langit senja berubah gelap, jalanan ibu kota terasa jauh lebih damai dan menenangkan jiwa, lampu-lampu gedung sudah memancarkan sinar terang yang menambah keindahan malam, Zanna menikmati perjalanan pulang dengan menaiki ojek online seperti biasa, setelah seharian ia berada di rumah sakit akhirnya Zanna memutuskan untuk pulang.
Azara dan Zanna sepakat untuk menjaga Ayah mereka secara bergantian, hari ini waktunya Zanna pulang untuk berisitirahat serta membersihkan diri yang sudah terasa lengket, dan esok hari adalah bagian Zanna untuk menjaga sang Ayah, Bunda juga memutuskan untuk tetap di rumah sakit mengurus beberapa berkas mantan suaminya tersebut.
Setelah sampai di rumah Zanna menaruh sling bagnya, mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah seharian beraktivitas, hari ini cukup melelahkan namun Zanna merasa senang karena bisa menjaga Ayahnya.
Tubuh Zanna kini terasa jauh lebih segar dan bersih setelah mandi, ia duduk di atas kasur lalu mengambil gagdet dan membukanya sebentar, namun belum ada notifikasi apapun selain SMS dari operator yang setiap hari mengirimkan pesan padanya.
Mata Zanna kini melirik ke arah boneka besar yang ia letakkan di atas kasur agar tidur bersamanya, senyum diwajah Zanna mengembang seraya mengelus lembut boneka besar itu.
Zanna memilih merebahkan tubuhnya dipangkuan boneka besar itu, rasanya sangat nyaman meskipun Zanna belum tahu siapa yang mengirimkan boneka selucu ini.
"Sebenernya siapa sih yang ngirimin kamu ke sini, Zanna jadi penasaran," gumam Zanna, gadis itu memang selalu berbicara dengan benda mati, menurutnya hal itu jauh lebih baik dan membuatnya lebih tenang.
"Siapapun orang itu, Zanna sangat berterima kasih, Zanna salut sama dia karena udah berani confess meskipun gak tau siapa orangnya," lanjut Zanna.
"Kalau aja Zanna tau siapa dia pasti Zanna seneng banget, setidaknya kan Zanna bisa menghargai perasaannya, bisa akrab sama dia, kan perasaan suka itu bisa dateng kapan aja, siapa tau setelah Zanna liat perjuangannya Zanna bisa luluh?"
"Oke, kalau gitu Zanna bakal kasih kamu nama Regana, singkatan dari Rega dan Zanna, kayanya lucu, mulai sekarang kamu aku panggil Gana ya," ujar Zanna.
"Rega itu cowok yang Zanna suka banget dulu, entah kenapa rasanya gak mungkin aja kalo Rega punya perasaan yang sama kaya Zanna," ungkap Zanna pada boneka barunya.
"Oiya Gana...Zanna tuh sebenernya gak perlu cowok ganteng, yang penting itu kan perjuangannya, Zanna suka banget diperjuangin, rasanya istimewa aja gitu," tutur Zanna kini mengungkapkan isi hatinya kepada Gana-boneka baru milik Zanna.
"Semenjak ada Gana, Zanna jadi gak kesepian lagi, Zanna jadi punya temen buat cerita, Zanna sayang Gana,"
Zanna terus berbicara dengan boneka itu, tidak tahu harus bagaimana agar dirinya tahu siapa yang mengirimkan.
Mungkin seiring berjalannya waktu orang itu akan menunjukkan siapa dirinya dan berani mengungkapkan perasaannya secara langsung, Zanna hanya perlu menunggu waktu saja.
****
Sedangkan di rumah sakit Bunda dan Azara kini masih berada di ruang rawat inap karena Andika sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, untuk menjalani perawatan selama beberapa hari sampai kondisinya kembali pulih. Azara dan Bunda sempat merasa canggung namun pada akhirnya Bunda memecah keheningan yang ada diantara mereka.
"Kamu udah bilang ke Mama kamu Zar kalau kamu nginep di sini?" Tanya Bunda.
Azara mengangguk cepat, "udah kok Bu, tadi Zara udah izin ke Mama, tapi kayanya Mama sibuk deh jadi kalaupun Zara gak bilang ya gak akan dicariin juga," jawab Azara sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARS [SELESAI] ✅
RomantiekIni adalah kisah seorang gadis yang hidup penuh pengorbanan yang tak mudah, bahkan ia kerap kali jatuh dan terluka, tetapi ia dipaksa bangkit dan kuat oleh harapan, dikuatkan oleh impian yang belum secara utuh berada digenggamnya, berdiri tegak mela...