Zanna segera menaiki taxi yang berada dipinggir jalan, Zanna dan Adara sudah duduk bersebelahan, sebenarnya saat ini Zanna ingin sekali menangis menumpahkan semua kesedihannya tetepi entah kenapa rasanya tidak bisa, dirinya seakan biasa saja meski sudah menjadi korban perselingkuhan, hanya emosinya yang masih tak bisa dikontrol dan mulutnya tidak bisa tinggal diam.
Zanna terus memandangi sisi kiri jalan, Adara ikut terdiam melihat sahabatnya kini sudah tak bersuara, kejadian yang sama sekali tidak pernah diduga-duga terjadi hari ini.
Adara perlahan menyentuh bahu Zanna membuat gadis itu refleks menoleh ke arahnya.
"Lo gapapa Dar?" Zanna tersentak kaget dengan refleks langsung bertanya kepada Adara.
"Gua yang harusnya nanya ke lo, kenapa jadi lo yang nanya gua," jawab Adara.
"Oiya gua yang diselingkuhin, sorry lupa, yaudah sekarang lo tanya gua Dar, coba tanya gua," pinta Zanna membuat Adara melongo.
"Apaan banget sih Zanna, yakali mau nanya kabar aja pake direncanain,"
Zanna tak menjawab dan situasi berubah hening.
"Selama ini gua diselingkuhin anjir," gumam Zanna menatap ke depan seraya tersenyum getir.
"Lo gak boleh lemah, dari awal emang gua udah ngerasa gak srek lo jadian sama dia, pas liat mukanya aja kaya anak gak bener dan ternyata feeling gua tepat sasaran," ujar Adara.
"Harusnya gua ikutin saran lo ya Dar waktu itu, restu bestie itu penting banget ternyata,"
"Ya gitu, makanya nurut kalau gua kasih tau jangan ngeyel, karena gua tau apa yang terbaik buat bestie gua,"
Sesak. Itulah yang saat ini Zanna rasakan, meski dirinya tidak sampai menitikkan air mata tetapi rasa sesak dan kecewa itu pasti ada, pikirannya berubah kalut dan banyak sekali pertanyaan menumpuk dikepalanya, entah apa yang menjadi alasan Pria itu sampai berselingkuh tetapi yang namanya perselingkuhan tetap tidak bisa dibenarkan apapun alasannya.
"Kok rasanya nyesek gitu ya Dar, tapi gak bisa nangis,"
"Tenangin diri lo ya Zan, pawang buaya masa galau sih," ejek Adara.
"Ish, gua juga kan manusia yang punya hati dan jantung, dikira gua patung pancoran kali gak punya perasaan," desis Zanna memukul bahu Adara pelan membuat gadis yang dipukul mengaduh pelan.
Tak lama taxi berhenti tepat di depan rumah Zanna, ia meraih tasnya lalu keluar, sedangkan Adara tidak ikut turun bersama Zanna karena ada keperluan mendadak, sejujurnya Adara sangat khawatir dengan kondisi Zanna yang sedang kacau seperti ini namun urusannya kali ini memang tidak bisa ditinggalkan.
"Bye bye bestie aku yang cantik, keep smile gak boleh sedih sedih terus ya," ucap Adara melambaikan tangannya ke arah Zanna ketika mobil kembali melaju pergi.
****
Zanna tidak langsung membersihkan tubuhnya apalagi mengganti pakaiannya, seketika tubuhnya terasa lemas, ia duduk bersila di atas kasur seraya menatap kosong ke depan.
Tanpa terasa butiran bening berhasil lolos membasahi pipinya, Zanna memeluk kakinya menelungkupkan kepalanya ke dalam, ia terisak menahan sesak didalam dadanya, rasanya sakit sekali.
Di hadapan orang lain mungkin Zanna bisa terlihat tegar dan tegas namun jika sedang menyendiri seperti ini hati Zanna berubah kalut dan lemah tak mampu membendung air matanya, untuk pertama kalinya Zanna diselingkuhi dengan alasan tidak selalu ada, padahal setiap orang punya kesibukan dan kehidupannya masing-masing tidak selalu tentang Kekasih, namun semua tetap salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARS [SELESAI] ✅
RomanceIni adalah kisah seorang gadis yang hidup penuh pengorbanan yang tak mudah, bahkan ia kerap kali jatuh dan terluka, tetapi ia dipaksa bangkit dan kuat oleh harapan, dikuatkan oleh impian yang belum secara utuh berada digenggamnya, berdiri tegak mela...