4. Nana

6.7K 517 33
                                    

"Jeno"

"hmm?"

"Jeno, namaku Jeno"

"aah, jadi namamu Jeno, senang berkenalan denganmu, Jeno" Jaemin membalas sembari menampilkan senyum khasnya.

serrr

'manis'

"sudah"

"a-aapa?"

"sudah Jeno, lukamu sudah selesai aku obati"

"a-ahh iya, terima kasih"

"sama-sama"

"Nana"

deg!!

"ah maaf, aku membaca ukiran nama dikalungmu, Nana" Jeno sedikit menjeda ucapannya "a-apakah namamu, Nana?"

"aah, iya namaku Nana" Jeno menangkap raut keterkejutan yang jelas terpancar dari dokter manis yang baru ia ketahui bernama Nana itu.

"k-kalau boleh tau, nama panjangmu siapa?"

"hmm, nama panjangku??
Nanaaaaaaaaaaa"

..

..

"buahahaha" serentak tawa itu pecah dari mulut dua pemuda yang berstatus sebagai pasien dan dokter itu.

"ternyata selera humormu cukup receh ya"

"hahaaa, entahlah aku belum pernah merasa seperti ini sebelumnya"

..

..

..

"sekarang ceritakan, apa yang terjadi sehingga kau bisa mendapatkan nasib sial dan berakhir diruangan ku saat ini?"

Jeno mulai menceritakan hal-hal yang menimpanya mulai dari laporan kasus  penculikan palsu hingga kejadian memalukan yang membuatnya harus mendapatkan luka kecil pada bagian bawah tubuhnya itu.

Tenang saja, berapa pun lamanya Jeno bercerita itu tidak masalah, karena baik Jeno maupun Jaemin tidak merasa bosan menghabiskan waktu mereka dengan saling berbagi bercerita, atau lebih tepatnya hanya Jeno yang bercerita, sedangkan Jaemin hanya setia mendengarkan dan sesekali menimpali dengan tawa ataupun pertanyaan ringan.

Entah sadar atau tidak, Jeno telah bercerita dengan lebih dari seribu kata dalam waktu yang sebenarnya  tidak terlalu lama itu, padahal Jeno adalah orang yang terkenal sangat irit berbicara, ia hanya akan berdehem, menggangguk dan  menanggapi orang lain sekadarnya saja.

Terlebih, Jeno terlihat tak hentinya tersenyum dan tertawa, fenomena alam yang pantas untuk diabadikan, karena itu merupakan sesuatu yang sangat langka, biasanya ia hanya melakukannya saat berada didekat sang Mommy.

Dunia pun seolah berpihak kepada mereka, tidak ada satupun gangguan yang datang dari luar, baik Haechan yang biasa menyampaikan pesan adanya pasien lain, ataupun teriakan kekesalan dari seorang Renjun.

Mungkin Renjun sedang sibuk menghabiskan waktu bersama pujaan hatinya, sehingga Lucas pun juga tak berniat untuk memanggil Jeno dan mengajaknya untuk kembali ke Kantor dan melaporkan kasus yang cukup menguras emosi itu.

Entahlah, anggap saja semuanya sudah terlalu terlena akibat sihir dari cinta.

"jadi, kalian sampai menghabiskan waktu sekian lama hanya untuk mengurus berita hoax itu?"

"yah begitulah"

"ada-ada saja manusia zaman sekarang, dan apa itu? diculik makhluk tak kasat mata?" Jaemin benar-benar tak mampu menahan tawanya, zaman sekarang masih ada orang yang percaya pada hal seperti itu?

My Sweet Vampire [NOMIN]  🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang