37. Sebuah Pengorbanan

1.6K 143 40
                                    

Chenle menatap ketiga mobil yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Air matanya menetes, entahlah semua ini terasa sangat berat, ia ingin melihat Jisung lebih lama lagi, rasanya ia belum puas.

Setelah memastikan ketiga mobil itu benar-benar hilang dari pandangannya, Chenle segera menghapus air matanya dan hendak beranjak pergi dari sana. Sebelum tiba-tiba ia dihadang oleh dua orang yang menatapnya remeh.

"Minggir!! Aku bisa pergi sendiri dari sini, aku tak butuh bantuan kalian"

"Siapa yang bilang kami akan membantumu, hemm?"

"Apa mau kalian? Berhenti menggangguku, aku ingin pergi dari sini!"

"Maaf, tapi kami hanya menjalankan perintah" salah satu dari dua orang itu mulai mendekati Chenle, Chenle panik dan tak menyadari jika orang tersebut mengeluarkan sebuah pisau dari dalam jaketnya, hingga..

"Ap-AKHHH"

Chenle mulai kehilangan keseimbangannya, tubuhnya tersungkur menyentuh tanah.

Merasa tugasnya telah selesai, kedua orang tersebut segera bergegas pergi, meninggalkan Chenle sendiri dalam keadaan menggenaskan dengan darah yang mulai bercucuran dari perutnya.

..

..

..

Lucas keluar dari kamarnya, kebetulan hari ini ia tak memiliki jadwal ke kantor, kemarin adalah hari dimana ia melakukan wawancara untuk promosi kenaikan jabatan, jadi tak apa jika mengambil cuti satu atau dua hari untuk refreshing.

Jujur saja, sudah dua hari ini Lucas merasa tak tenang, karena Renjun yang tak bisa dihubungi, begitupun dengan Jeno, pemuda itu telah putus komunikasi dengannya sekitar dua minggu yang lalu.

Lucas berencana untuk mengunjungi klinik Jaemin, semoga ia bisa menemukan jawaban dari sana.

Namun ketika ia baru saja membuka pintu rumahnya, Lucas dikejutkan dengan kedatangan seseorang lelaki muda yang wajahnya sudah tak asing lagi baginya.

"To-longhh"

"Astagaa" pekik Lucas segera menangkap tubuh lemah lelaki itu "Chenle? kau kenapa? Dan bagaimana bisa kau sampai disini?"

"To-long, Jaemin Hyung.."

"Jaemin? Ada apa?"

Dengan sisa kesadarannya, Chenle menjelaskan semua yang telah terjadi kepada Lucas. Dan juga mengenai perintah Renjun untuk segera mencari dan memberitahu Jeno tentang semuanya.

"Cepathh, aku moh-honhh.. Selamatkan Jaemin Hyunghh"

"Okee, aku akan segera mencari Jeno, tapi sebelumnya aku harus membawamu ke Rumah Sakit, aku tak mungkin meninggalkanmu sendirian disini"

"Tidak!! Kitahh tidak punyahh banyak waktu, cepat pergi selamatkan Jaemin Hyunghh"

"Tapi.."

"Aku tak apaahh, aku hanya sedikit kelelahan" Chenle mencoba menutupi luka menganga pada bagian perutnya agar Lucas tak curiga "cepatlah, sebentar lagi aku akan menghubungi sopirku untuk menjemputku kesini"

"Baiklah, tapi kau yakin aku tinggal disini sendiri?" Chenle menjawab dengan anggukan kecil.

"Cepatlah, kumohon selamatkan Jaemin Hyung!"

Lucas segera beranjak pergi mengendarai motornya mencoba mencari keberadaan Jeno, yang sebenarnya ia sendiripun tak tahu harus mencari Jeno kemana.

Sementara itu, Chenle merebahkan tubuhnya pada dinding bagian luar rumah Lucas, rumah itu berada pada lingkungan sepi penduduk, sangat kecil kemungkinan akan ada orang yang melalui rumah itu secara tak sengaja.

My Sweet Vampire [NOMIN]  🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang