31. Menentang Purnama ⚠️

2.8K 196 38
                                    

Aku tuh heran deh

Giliran aku up adegan ena-ena, langsung jumlah pembacanya 1k

Padahal bab sebelumnya masih ratusan 😭😭😭

..
..

Apa aku harus kasih ena ena tiap Bab nya 😭😭

.

.

MSV

.

.

Jeno keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang ia lilitkan pada pinggangnya. Hari sudah malam, dan ia baru selesai membersihkan dirinya.

Sebelumnya ia telah merengek memohon untuk mandi berdua dengan Jaemin, namun Jaemin menolak dan lebih memilih mandi terlebih dahulu. Jujur saja, sebenarnya Jaemin masih merasa malu dan hina dengan dirinya yang masih dipenuhi bau anyir darah dari para korbannya.

Langkah kaki Jeno tertuntun secara alami, saat hidung mancungnya menangkap sebuah bau yang berasal dari arah dapur, disana ia dapat melihat Jaemin tengah sibuk menata meja makan dengan hasil masakannya.

"Hemm, wangi sekali"

"Aakhh, astagaa Jeno, kau membuatku kaget" Jaemin sedikit terlonjak kaget saat merasakan sebuah tangan besar tiba-tiba melingkari perutnya dari arah belakang.

"Hidungku tak bisa beralih jika sudah menangkap aroma ini, Na"

"Huh, tentu saja, ini kan aroma ayam panggang kesukaanmu" Jaemin mengangkat sebuah piring yang sebelumnya telah ia tata ditengah meja makan.

"Bukan, bukan aroma itu maksudku"

"Lalu?"

"Kau, aroma tubuhmu selalu memabukkanku, Na"

"Hah dasar gombal, kau tak tau saja jika sebelumnya tubuhku dipenuhi aroma anyir dari darah manusia" jawab Jaemin enteng.

Ya, baik Jeno maupun Jaemin, mereka telah sama-sama terbuka dan menceritakan semua rahasia mereka masing-masing, tentang siapa Jaemin dan siapa Jeno sebenarnya.

Lagipula, bagaimana mungkin seorang pemburu seperti Jeno tak mengetahui siapa Jaemin, jika setiap aura vampire Jaemin menyeruak selalu ada Jeno disampingnya.

Hal itu jualah yang menjadi alasan, mengapa Jeno membawa Jaemin ke Villa saat aura Vampire Jaemin terasa keluar dengan kuat, agar Jeno bisa meredam aura itu dengan bau anyir lautan sekaligus membauri aura Vampire Jaemin dengan aura pemburu miliknya, sehingga tak akan ada siapapun yang bisa menemukan dimana Jaemin berada.

Awalnya memang cukup lama bagi Jaemin untuk berperang dengan batinnya, karena bagaimanapun hubungan mereka bukanlah hubungan yang pantas dan tak seharusnya terjadi, namun Jeno tetap berusaha meyakinkan Jaemin atas rasanya, tak ada yang salah atas cinta mereka.

Hingga akhirnya Jaemin perlahan luluh dan mulai meyakinkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja, toh sebentar lagi pun ia juga akan menjadi manusia.

Ya, semoga saja.

Jeno yang mulai dipenuhi nafsu, selanjutnya mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Jaemin yang terlihat sangat menggoda.

Ia menghirup aroma Jaemin yang telah lama ia rindukan, sedikit memainkan bibir dan lidahnya disana.

"Aku merindukanmu, Na"

My Sweet Vampire [NOMIN]  🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang