3. Pertemuan Pertama?

7.6K 557 93
                                    

"bagaimana perkembangan disana?"

"......"

"baiklah"

"oh ya, bagaimana dengan target istimewa kita itu?"

"......."

"benarkah?"

"kalau begitu, serahkan sepenuhnya kepadaku"

bip

Sambungan internasional itu diputuskan secara sepihak

Jemari lelaki itu seketika mengepal bergetar menahan segala rasa yang kini menyerangnya, amarah, takut, namun tentunya rasa tertantang yang lebih mendominasi, baiklah tampaknya sekarang ia merasa sangat bergairah

'kali ini kau tidak akan bisa lepas lagi manis, kau..

harus akhiri petualanganmu!'

•••

Pagi yang cukup cerah untuk memulai hari dengan segelas susu dan roti isi selai strawberry yang sangat manis.

"sayang, sarapanmu masih belum habis, hmm?"

"huumm, swedikwit lwagi mom" Pemuda tampan itu menjawab sembari menghabiskan roti yang masih berada dalam mulutnya.

"yasudah, cepat habiskan lalu segera berangkat ke tempat bekerja mu, okay!" Pemuda itu hanya membalas melalui sebuah anggukan, dan segera melahap habis semua menu sarapannya.

Chup

"aku selesai, mom" pemuda tampan yang telah selesai dengan kegiatannya dimeja makan itu hendak berpamitan, tak lupa mendaratkan ciuman hangat dipipi kiri sang lelaki manis yang telah melahirkannya 24 tahun silam itu.

"hei Lee Jeno! kau itu sudah dewasa, sampai kapan kau akan bermanja terus seperti ini dengan mommy mu sendiri, huh?" lelaki tampan lainnya yang sedari tadi melihat interaksi antar ibu dan anak itu pun segera melayangkan protesnya.

"ayolah dad, kau saja yang sudah tua begitu juga masih manja dengan mommy-ku"

"itu wajar, dia kan isteriku, cinta didalam hidupku" jawab lelaki yang tak kalah tampan itu santai menggoda sang isteri yang menurutnya semakin berumur, justru semakin bertambah cantik dan manis, lelaki itu melingkarkan tangan kekarnya dipinggang sang isteri.

"iish, dasar lebay"

"hei maksud daddy, tidakkah kau malu dengan status dominanmu, tapi malah bertingkah manja seperti itu"

"yaa, tapi kan aku hanya bermanja dengan orang yang telah melahirkanku dad, gak salah kan, mom~~"

"gak salah kok sayang, hanya saja..." lelaki berparas manis itu menjeda kalimatnya, bermaksud untuk ikut menggoda si sulung yang menurutnya terlalu menggemaskan itu "maksud daddy-mu, sudah waktunya bagimu untuk mencari wanita atau lelaki submisif manis untuk tempat kau bermanja selain mommy"

"nah, kan mommy aja ngerti maksud daddy"

"ish bilang aja daddy gak mau bagi sedikit kehangatan mommy untukku lagi, iya kan? dasar Jamal pelit" omel Jeno segera melesat pergi dan memasuki mobilnya, melajukan benda itu menuju sebuah kantor polisi yang bejarak tak terlalu jauh dari rumahnya.

Lee Jeno, seorang pemuda tampan dengan rahang tegas, bibir sexy dan juga eyesmile-nya yang seakan memperlengkap kesempurnaan fisiknya.

Sifat manja dan kenakak-kanakkan sebenarnya bukanlah imej yang tertanam dalam diri seorang Lee Jeno, karena faktanya hal seperti itu hanya terjadi jika Jeno sedang berada didekat Mommy dan Daddy nya saja, jika sudah berada di lingkungan luar, jangan berharap, bahkan untuk sekadar tersenyum saja, hal itu bisa di hitung dengan jari.

My Sweet Vampire [NOMIN]  🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang