8. Mendekat

3.9K 343 25
                                    

"lalu..... apa kau juga percaya dengan..

..Cinta pada pandangan pertama?"

"hmm?? aku..

...Aa-aku percaya" Jaemin memperdalam tatapannya.

Dua pasang mata itu bertemu untuk rentang waktu yang cukup lama, saling menatap dan berbagi rasa satu sama lain.

Jaemin menangkap sebuah kehangatan yang terpancar dari sinar mata Jeno, begitupun Jeno, ia seolah menemukan dunianya, semua yang ada pada Jaemin, adalah pusat dari dunia Jeno.

Mereka sama-sama melemparkan senyuman terbaik sebelum akhirnya melepaskan tatapan penuh makna itu.

Kembali pada kewarasan masing-masing, kini kedua anak adam itu telah menyelesaikan sesi makan siangnya.

"kalau gitu, ke kantornya bareng aku aja, Jen"

"gak usah Na, aku bisa naik TAXI"

"jangan sungkan, kau telah banyak membantuku, kaupun rela susah payah membawa mobilku kesini"

"hahaha, semuanya belum sebanding, Na"

"dengan?"

"dengan waktu yang kuhabiskan bersamamu" Jaemin menatap Jeno dan segera melemparkan ejekannya.

"dasar buaya!"

"Heeeii, aku bukan buaya Nanaaa~, dan semuanya benar" ayolah Jeno, haruskah saat ini kau merengek seperti itu? Minta disemein juga ni bocah -otaq qhotor Jaemin.

"okay, aku anggap semuanya benar" Jaemin memutar matanya tampak sedikit berfikir "kedepannya kalau kau ingin menghabiskan waktu denganku, tinggal bilang aja, okeey"

'yuhuu'

Jeno mengangguki perkataan Jaemin dengan semangat. Tampaknya Jeno ketiban durian runtuh siang ini.

Setelah mengemudi kurang lebih dua puluh menit lamanya, akhirnya mereka tiba didepan gedung kantor Kepolisian, tempat Jeno bertugas.

Sepanjang perjalanan Jeno tak mampu menahan debaran di Jantungnya, begitupun senyumannya yang setia melengkung diwajah tampannya.

"terimakasih ya Na, kalau ada apa-apa hubungi aku, okee"

"sama-sama Jeno, kau juga"

"hmm??"

"lupakan, sudah sana masuk"

"eeung" Jeno masih belum beranjak sedikitpun dari bangkunya.

Mulut dan mata Jaemin seperti dipaksa terbuka lebar melihat bagaimana lucunya tingkah Jeno saat ini, memain-mainkan kedua jari telunjuknya, seperti anak kecil yang hendak meminta dibelikan mainan.

"Na..."

"hmm? ada apa Jen?" Jaemin kembali menormalkan raut wajah serta detak jantungnya yang makin terasa tak beraturan.

"eeuumm, kalau aku merindukanmu, gimana?"

Sungguh Jaemin tak mampu lagi berkata-kata, pemuda tampan disampingnya ini terlihat sangat-sangat lucu dan menggemaskan.

Bagaimana bisa dibalik wajah dan postur tubuh yang seperti itu, Jeno justru memiliki sifat yang sangat berbanding terbalik dengan tampilannya.

'untung gak ada karung'

"kau boleh menghubungi atau menemuiku Jeno, kau tau kan harus kemana?"

"baiklah, aku akan menemuimu kapan-kapan, terimakasih Nanaa~, hati-hati dijalan" Jeno memberikan senyum terbaiknya hingga matanya tampak seolah menghilang. ( ◜‿◝ )

My Sweet Vampire [NOMIN]  🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang