Istirahat siang ini, Jeno mengajak Lucas untuk makan siang di sebuah cafe sekitaran kantor, sekali-sekali makan dengan menu yang berbeda dan nuansa yang asri memang diperlukan bukan? mengingat mereka adalah dua polisi muda yang setiap hari harus bergelud dengan kasus-kasus yang, yaah.. kadang bisa sangat memancing emosi dan membutuhkan stamina lebih.
"jadi apa yang kau inginkan?"
"maksudmu?"
"ayolah Jen, aku sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun, aku sudah hafal dengan jalan otakmu, kau tidak akan mengajakku makan berdua seperti ini, kecuali ada sesuatu yang kau inginkan, bukan?"
"hmm, yah.. Sepertinya begitu"
"ayo ceritakan, ada apa? dan apa yang kau inginkan?"
"mengenai dokter di Klinik yang ke--"
"sudah, sudah, aku paham, kau tertarik padanya?" Lucas meletakkan gelas setelah menyesap habis minumannya.
"bukan! maksudku, belum, aah.. Entahlah, aku bahkan tak tahu apapun tentang dia"
"jadi, kau ingin mengenalnya lebih jauh?" kali ini Lucas memberikan atensi sepenuhnya pada sang teman yang tengah dilema.
"mungkin.. Tapi jujur saja, aku masih merasa takut dan tidak percaya diri, menurutmu dia orang yang bagaimana, dan aku harus memulai seperti apa?"
"okay, aku akan memberikan pandanganku tentang dia, dan juga sedikit ceritaku tentangnya" Jeno mendengarkan perkataan Lucas dengan saksama, ia tak ingin ada satu saja informasi yang terlewat.
"jujur saja, aku juga tak terlalu mengenalnya, dan aku merasa sedikit aneh dengan diriku dan juga dengannya"
"aneh? aneh kenapa?"
"entahlah, aku tak mengerti kenapa, awalnya aku pun merasa telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, pesona yang ia miliki sungguh tak mampu untuk kutolak, dan sejak hari itu aku mencoba sedikit mendekatinya..." Lucas menjeda ucapannya dan tampak sedikit berfikir "...tapi anehnya, setiap kali aku mencoba mendekati dan mengajaknya untuk bertemu, aku merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal, dan membuatku merasa sangat lemah"
"sesuatu seperti apa?"
"entahlah Jen, akupun tak memahami itu apa, hanya saja aku merasa sesaat jiwaku seperti tak berada didalam tubuhku, dan begitu tersadar, tiba-tiba saja aku telah berada di apartment-ku"
"maksudmu, kau pingsan?"
"sepertinya begitu, tapi entahlah sampai saat sekarang akupun tak bisa memahami apa yang terjadi, dan setiap kali itu terjadi, aku hanya merasa bahwa aku semakin tak mungkin memilikinya, itu semua seperti.. kita berasal dari dunia yang berbeda, hingga akhirnya aku memilih menyerah"
"setiap kali? maksudmu itu tidak hanya terjadi sekali?"
"tidak, hal itu telah terjadi berkali-kali, dan semakin kesini, aku semakin merasa ia tak bisa untukku gapai"
"pppfffttt" Jeno tak kuasa menahan tawanya.
"kau kenapa?"
"maaf, aku hanya tak menyangka, ternyata seorang Lucas bisa insecure juga"
"bukan seperti itu Jen, tapi cobalah kau lihat dia, dia--"
"sudah, cukup, aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, sekarang biarkan aku yang berjuang"
"maksudmu, kau ingin mencoba mendekatinya?" Jeno membalas pertanyaan Lucas dengan senyuman dan anggukan kecil, kali ini ia benar-benar telah memantapkan hatinya, ia sangat ingin mendekati lelaki manis bernama Nana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Vampire [NOMIN] 🔞 END
VampireNa Jaemin, sesosok Vampire yang terkenal dengan visualnya yang luar biasa, harus melewati dinginnya hidup selama ribuan tahun ditemani oleh kesendirian, demi menanti kelahiran kembali sang Putera Mahkota si 'cinta Pertama' nya. Akankah Cinta Pertam...