Beberapa hari berlalu semenjak kematian pertama yang menghampiri Jaemin pagi hari itu. Memang terasa cukup menyakitkan, bahkan semakin buruk rasanya saat purnama datang dan 'membunuh' sedikit demi sedikit jiwa vampire yang ada didalam tubuhnya.
Satu fakta unik yang akhirnya Jaemin ketahui, rasa sakit atas kematian yang ia hadapi, tak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, namun juga ikut dirasakan oleh Jeno.
Ibarat sebuah ikatan yang menghubungkan antara satu sama lain, sebuah ikatan tak kasat mata yang saling mengikat dan membuat mereka menjadi satu, satu atas rasa cinta namun juga satu atas rasa sakit.
Namun dibalik itu, juga terkuak sebuah fakta unik lain, dimana Jaemin dan Jeno tak hanya terikat atas sebuah rasa, tapi juga rasa itu membuat mereka saling membutuhkan dan menjadi penyembuh bagi yang lain.
Malam itu mereka habiskan dengan saling berpelukan, bermaksud untuk saling berbagi rasa sakit dan juga rasa cinta atas satu sama lain, dan ternyata berhasil, baik Jaemin maupun Jeno, mereka berhasil melewati malam dengan bulan purnama itu tanpa rasa sakit sedikitpun.
Kini kekuatan Vampire Jaemin sudah mulai berkurang, kemampuan luar biasanya sudah mulai mengalami penurunan, begitupun dengan kebiasaannya, ia sudah mulai terbiasa dengan rasa sakit dan juga lelah, namun keberadaan Jeno disisinya membuat Jaemin justru merasa semakin kuat, seperti ada kekuatan lain yang kini ikut menggantikan kekuatannya yang mulai menghilang.
Sungguh permainan alam yang tak dapat ditangkap oleh sang logika, namun begitulah kekuatan sebuah cinta, ia bahkan bisa menghancurkan apa saja sekalipun itu merupakan sesuatu yang telah dibangun bahkan sejak berjuta tahun lamanya.
.
.
MSV
.
.
Jeno mengendarai mobil kesayangannya dengan Jaemin yang duduk dibangku sebelahnya, sedari tadi Jaemin mencoba setengah mati menenangkan pikirannya, ia tak henti mengeluarkan keringat dingin, menggigit bibir bawahnya dan sesekali meremas tangannya, mencoba menghilangkan rasa cemas yang kini melandanya.
Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Haechan, ia akan secara resmi diperkenalkan sebagai calon isteri Mark dihadapan semua anggota keluarga Lee. Dan tentu Jeno pun turut didalamnya.
Sebelumnya Jaemin telah mencoba segala cara dan mengutarakan segala macam alasannya untuk menolak ajakan Jeno menghadiri acara makan malam itu, bagaimanapun sangat tak mungkin baginya untuk memasuki area rumah itu, apalagi nantinya disana pasti akan sangat banyak orang dan sudah dipastikan ada sang pemburu disana.
Namun Jeno tetap berusaha meyakinkan Jaemin, ia bahkan merengek seharian dan memohon kepada Jaemin untuk tetap ikut kesana, ia sangat ingin memperkenalkan Jaeminnya kepada Mommy dan Daddy yang selalu mengejek dan mengatakan bahwa ia 'hanya halu'.
Dengan sedikit bantuan dari Haechan yang juga ikut-ikutan merengek dan memasang wajah memelasnya, akhirnya Jaemin pasrah dan menguatkan hatinya untuk datang menghadiri acara itu.
Jaemin menatap Jeno mencoba mengalihkan rasa takutnya, kini mereka telah berada didepan rumah mewah itu, Jaemin benar-benar cemas setengah mati, bagaimana jika ada yang mengenalinya dan akhirnya-
"Sayang, ayoo!" Jeno mengenggam tangan Jaemin dan menariknya lembut.
Jaemin masih terdiam dan menatap genggaman tangan Jeno, seolah ikut meyakinkannya bahwa tak ada yang harus ia khawatirkan, sebuah senyum tulus yang terpancar dari wajah Jeno berhasil menenangkan pikirannya, 'tak apa Na, selama ada Jeno disisimu, semua akan baik-baik saja'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Vampire [NOMIN] 🔞 END
VampiriNa Jaemin, sesosok Vampire yang terkenal dengan visualnya yang luar biasa, harus melewati dinginnya hidup selama ribuan tahun ditemani oleh kesendirian, demi menanti kelahiran kembali sang Putera Mahkota si 'cinta Pertama' nya. Akankah Cinta Pertam...