Chapter 16: Sakit

177 31 8
                                    

24 Agustus 2038,

tiiitt...tiitt..tiiit..*suara Hemodenamik

"Sayang bangun yuk, kamu udah satu minggu tidur. Apa nggak capek?" ucap lirik seorang wanita dengan tangan menggam tangan pria yang tengah terbaring diatas bangkar

"Sayang kamu belum makan sama sekali, nanti kamu makin kurus. Bangun yuk!! Kita makan bareng-bareng, hisk..hisk..."

"Aku cengeng banget ya, maaf Jack. Aku nggak bisa ngendalikan diri kalau lihat kamu lemah gini, bangun yuk. Banyak yang nyariin kamu" ucapnya sambil menggenggam tangan suaminya

Flashback On

Brrukk..

Suara seseorang terjatuh dari arah toilet. Anna berlari dari dapur menuju toilet

"Jack! Bangun!" teriaknya sambil menggoyangkan tubuh suaminya

"Jack plis bangun, buka mata kamu"

"Jack, bangun....jangan tingalin aku" ucapnya lirih tak teras meneteskan air mata

"Bangun Jack!!"

Anna mengambil handphone dan mengetikkan sesuatu

"Gege.... Jack.. hisk...hisk.." ucapnya sambil terisak

"bantu saya ge.... dia jatuh di kamar mandi... tubuhnya dingin... saya takut"

"takut sekali...."

Flashback Off

"Na.." panggil Gege

Anna menghapus bekas air matanya kemudian berdiri menghadap Gege

"Bisa bicara bentar? Di ruangan gw"

Anna mengangguk dan berjalan mengikuti Gege yang berjalan didepannya

"Duduk Na" pinta Gege

"Maaf sebelumnya, mungkin lo bingung kenapa Jack tiba-tiba jatuh dan langsung dirawat di ruang ICU"

Anna menganggukkan kepala setuju

"Jack nyuruh gw diam. Padahal gw menahan diri buat nggak bilang ini sama lo. Suami lo nggak mau lo kepikiran na, dia pengen lo selalu bahagia. Makannya dia sembunyiin penyakitnya dari lo"

"Kasih tau saya, dia sakit apa?"

"Tumor otak, ada tumor sebesar biji nangka di otaknya"

Anna terkejut, dadanya terasa sakit menerima kenyataan ini. Pria itu tidak pernah merasakan kesakitan didepannya. Tidak pernah menunjukkan raut sedih, dia selalu gembira dan tersenyum kapan pun itu. "Sejak kapan?"

"Dua tahun lalu, ketika pernikahan kalian baru jalan setahun. Dia nyuruh gw diam, dia bilang kebahagiaan Anna yang utama. Kebahagiaan Anna yang baru aja didapat setelah kalian nikah. Dia juga bilang kalau dia nggak sanggup buat hapus semua kebahagiaan lo itu saat lo tau penyakit dia. Kebahagiaan lo prioritas dia."

"Bahkan ketika kontrol dia hubungin gw, untuk minta cari jam malam. Minimalisir lo nggak dateng ke rumah sakit, karena dia tau lo nggak suka jalan malem sendiri. Dia rela pulang kantor, masih pakai jas buat dateng ke sini, kontrol. Dia cuma berharap dia bisa balik sehat, dia bisa bahagiain lo lagi. Kasih waktu buat lo..." Gege menjeda ucapannya

"Dia pengen banget bisa besarin anak bareng-bareng sama lo"

Hisk...hisk..

"gausah gw lanjut ya?" tanya Gege yang tidak tega melihat Anna menangis

"lanjut saja, jangan hiraukan saya"

"Dia merasa belum sempurna na. Katanya, gw masih belum bisa kasih Anna pelindung ge, kalau gw mati siapa yang bakal lindungin Anna nanti?"

"Itu yang jadi semangat dia berobat dan kontrol sampek sekarang. Tapi beberapa hari ini dia emang drop."

Anna mendongakkan kepala kaget,

"Dia beberapa hari lalu nggak pulang kan?" tanya Gege. Anna mengangguk setuju

"Dia pasti pamitnya ke luar kota. Padahal dia disini, sama gw. Dia operasi na. Tumornya menyebar, dia harus dirawat semingguan untuk pemulihan."

huh.. Gege menarik napas panjang, menetralkan emosinya

"Dan lo tau na, dia pasca sadar dari operasi. Dia minta, mohon-mohon ke gw buat kasih surat izin pulang. Buat apa? Biar lo nggak nyariin, nggak khawatir ke dia karena lama nggak pulang. Lo selalu jadi prioritas dia na... Bahkan diatas diri dia sendiri."

"Nih, pake" Gege menyodorkan tissue untuk menghapus air mata Anna

"Dia pria paling hebat yang pernah gw temuin na. Terlepas dia sahabat gw dari SMA, dia selalu bikin gw bangga. Dia guru, mentor kehidupan gw, dia yang selalu bilang kalau kita nggak ada waktu buat menyerah. Hidup itu perjuangan untuk capai tujuan, dan kita harus berjuang. Dia bilang dengan sembuh dari penyakit ini, adalah bentuk perjuangan dia"

"Dia juga bilang, perjuangan dia emang nggak mudah, tapi dia berusaha buat capai tujuan dia. Bahagiain lo dan jadi pelindung lo Na sampai kapanpun itu"

"Bahkan ketika dia bisa menantang takdir, dia akan berusaha untuk menolak pertemuan kalian. Karena dia tau takdir yang akan membuat lo menderita dan nangis ketika dia udah nggak ada, nanti"

".....jaackk..." lirih Anna

------------------------00000----------------------

Dikit banget ya??

Absen dulu,

yang nangis siapa??

Yang pengen punya Erson aka Jack siapa?

Yang pengen lanjut siapa?

Feign [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang