Chapter 21: Cemas

145 21 0
                                    


Tokk....tokk.tokk...

Seorang pria mengetuk pintu bertuliskan "Ruang Dokter Gege" dengan penuh perasaan cemas.

"Masuk" ucap seseorang dari arah dalam.

Pria itu pun berjalan memasuki ruangan, menemui sahabatnya.

"Gimana ketemu dengan Anna? Apa mereka udah jadian?" tanya Gege dengan mata yang masih berfokus pada jurnal didepannya.

Pria itu –Jack- justru menghela napas dan berkata,

"Usaha gue sia-sia ge, mereka udah ketemu" ucapnya lirih. Gege yang mendengar suara putus asa sahabatnya mengentikan aktivitas dan berjalan mendekati Jack.

"Maksudnya apa?"

Jack mendudukkan diri di sofa panjang ruangan Gege dan menyandarkan punggungnya. Pria itu merasa lelah dengan keterkejutannya hari ini.

"Anna udah ketemu gue, di olimpiade."

"Kok bisa?" tanya Gege heran,

"Gue sempet curiga waktu liat lembar olimpiade yang dia bawa. Tapi dengan banyaknya peserta olimpiade itu, gue nggak ada prasangka sedikitpun bakal ada pertemuan antara Jack dengan Anna"

Gege menggelengkan kepala, ikut bingung. Karena ini semua memang keinginan sahabatnya. Melakukan perjalanan time travel dengan tujuan untuk bertemu dengan Anna, meminta dia dekat dengan Angga. Ini semua keinginan Jack.

Dan sekarang, Semua keinginan itu runtuh. Semua tujuannya itu hancur. Usahanya sia-sia. Jack hanya bisa menangis takdir, karena dia merasa gagal melindungi masa depan Anna ketika mereka bertemu.

"Asli gw binggung ge, semua usaha gue rasanya nggak ada hasil percuma juga gue susah kayak begi....."

Brukk,

Tubuh Jack terhuyung kesamping kiri. Refleks Gege menahan kepala pria itu dengan wajah khawatir.

"Jack, bangun lo" ucapnya dengan menepuk pelan pipi Jack dengan satu tangan yang tersisa.

"Jack, woy." Gege perlahan menidurkan Jack di sofa panjang itu, untuk memudahkan pemeriksaan.

Gege menyentuh kedua tangan dan kaki Jack, "Kok dingin?" Pria itu lantas mengambil stetoskop dan meletakkan sisi piringan diafragma di dada kiri Jack. "Jantungnya mulai lemah" wajah khawatir Gege memuncak. Pria itu lantas mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu

"Halo sus, bisa bawa bankar ke ruangan saya. Ini pasien Jack tidak sadar"

......

"Cepet ya sus,"

----------------------0000000----------------------

Setelah memastikan Jack tengah bersiap di ruang operasi, Gege lantas menghubungi Anna memberitahukan kondisi Jack

"Halo, Anna. Buruan ke rumah sakit, Jack perlu operasi...dia tiba-tiba pingsan"

......

"Buruan ya An,"

Gege memutuskan panggilan dan mematikan ponselnya. Pria itu berjalan memasuki ruang operasi.

"Tuhan, bantu saya menyelamatkan hidup satu-satunya sahabat saya.... Jangan ambil dia dulu, saya belum bisa membuat dia bahagia sampai detik ini" ucap lirih Gege dengan air mata yang menetes di pipinya

----------------------00000000----------------------

Ttiiitt...tiiitt... *suara hemodenamik

Jack tertidur diatas bankar dengan alat pembantu pernapasan dihidung dan beberapa selang yang tertempel di dadanya. Pria itu masih belum juga sadar, bahkan selepas operasi.

Dilain sisi, Anna terduduk di bangku samping kiri bankar memandangi suaminya dengan tangan menggengam tangan kiri suaminya, tanpa mau melepas.

"Sayang baru aja kamu bangun, sekarang tidur lagi. Apa kamu nggak capek?" monolog Anna sendirian

"Kalau kamu tidur nanti siapa yang bakal nemenin aku disini. Bangun yuk,"

Tangan Anna terluru mengelus kepala suaminya

"Dari dulu, aku paling iri sama rambut hitam yang halus ini Jack. Kamu selalu ngelak waktu aku tanya pakai shampo apa. Pasti kamu jawab.....yang ada di rumah ya itu aku pake an... lucu banget"

Tangan Anna lantas menurun mengelus pipi tirus suaminya

"Kamu dulu punya pipi tembem, apalagi waktu awal nikah. Makan nambah mulu. Tapi itu yang buat aku semangat buat belajar masak." Anna tersenyum mengingat segala peristiwa yang telah dicapainya bersama Jack. Tangan wanita itu bergerak menurun kearah bibir suaminya.

"Bibir kamu itu dulu pengen aku penyet pake sambal. Kamu itu kalau ngomong suka nggak mikirin perasaan. Pedes banget, bahkan waktu pertama kita ketemu aja kamu udah jutek, marah-marah gak jelas. Tapi gatau kenapa itu justru terlihat lucu dimata aku"

Anna menarik kembali tangannya untuk kembali mengenggam tangan Jack.

"Kamu itu rumahku Jack. Sejak kamu datang, entah kenapa aku udah ada firasat itu. Sejauh apapun kita pergi kita pasti dipertemukan kembali. Aku balik lagi sama kamu. Itu artinya kamu memang rumah buat aku."

"Semua ucapan pedas kamu dipertemuan pertama kita, semua sikap dingin tidak perdulinya kamu, entah kenapa menarik dimata aku. Itulah kenapa, Anna dimasa lalu hanya dengan sekali bertemu denganmu di olimpiade, dia sudah punya firasat kalau adanya ikatan diantara kalian."

Anna menjatuhkan kepalanya diatas tangan suaminya, entah kenapa gejolak di hati dan pikiran, membuat fisiknya lelah.

----------------------00000000----------------------

Tiiiiitttt.......tiiiitttt............... *suara hemodenamik semakin keras

Anna terbangun, suara Hemodenamik disamingnya terdengar lebih keras. Matanya menatap alat itu, lantas terbelalak dengan grafik yang mulai tidak stabil. Dadanya berdeguk kencang, lantas melihat dada Jack yang naik turun dengan cepat. Wanita itu panik, dengan kondisi suaminya, lantas menekan bel tombol darurat beberapa kali.

Ckklek.... Gege dengan dua suster memasuki ruangan Jack

"Ge, jack....." Anna hanya mampu mengucapkan itu pada Gege dengan wajah paniknya

Gege mengerti Anna yang tengah dalam keadaan kacau, mengulurkan tangan menyentuh kedua lengan Anna dan mengelusnya pelan. "Keluar dulu ya An, tungguin Jack dari luar. Biarkan gw selamatin Jack." Ucap Gege pelan untuk mengurangi kekhawatiran Anna.

Anna lantas berjalan keluar ruangan, membiarkan Gege dan suster menyelamatkan suaminya. Sedangkan dia berdiri didepan ruangan harap harap cemas dengan kondisi suaminya.

"Tuhan, jangan ambil suami saya dulu. Saya belum siap menghabiskan hidup sendirian. Kalaupun mau ambil suami saya, ambil saja saya juga. Karena sudah tidak ada alasan lagi, saya bertahan disini jika dia tidak disamping saya" ucap Anna


----------------------00000000----------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------00000000----------------------


TBC


Feign [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang