keesokan hari nya
"Baik anak-anak pelajaran akan ibu cukupkan sampai disini, bisa dipimpin berdoa" ucap Bu Siti didepan kelas
Ketua kelas lantas bergegas memimpin berdoa dengan hikmat.
"Baik Ibu keluar ya" Bu Siti berjalan keluar dari kelas
"Na, lo hari ini bimbingan ya?" tanya Shella yang tengah berdiri disamping Anna
Anna merespon dengan anggukan kepala seraya memasukkan barang-barang kedalam tasnya.
"Kalau gitu kita duluan aja ya" sahut Shella dan memberi kode pada Leta untuk keluar kelas bersama
"Oke, bye" jawab Anna pelan
Anna berjalan menyusuri koridor kelas menuju ruang bimbingan gabungan di Laboratorium Biologi. Dirinya sudah terbiasa menjadi manusia kebim-kebim. Kelas-bimbingan-Kelas-bimbingan. Sejak duduk dibangku SMP.
Kalau dipikir-pikir memang susah, waktu yang harusnya digunakan untuk istirahat, jalan jalan bersama teman, atau bahkan untuk keluarga dia habiskan untuk belajar dan bimbingan. Anna memelankan jalannya melihat kondisi sekeliling, teman-temannya bercanda gurau berjalan bersama menuju parkiran untuk hangout, beberapa lainnya bermain di lapangan dengan bahagia seakan tanpa beban.
Tanpa sadar Anna tersenyum, sejujurnya ingin dia seperi mereka. Tapi cukupsadar diri, Anna hidup dengan orang tua, dia harus membanggakan orang tua dengan menuruti keinginan mereka.
"Pasti bisa An" ucap Anna pelan
Anna percaya, mungkin dirinya dimasa depan akan merasakan semua yang dia inginkan, dia percaya bahwa takdir akan selalu berpihak baik padanya.
Sesampainya di lab. Biologi
"Anna!!" teriak seorang lelaki dari arah belakang
"Dari mana aja? Yuk duduk sama gw" ajak lelaki itu sambari menarik tangannya.
Anna menelisik lelaki yang tangah menarik lengannya. Lelaki yang berhasil membuatnya semangat ikut bimbingan gabungan hari ini.
"Iya ngga" jawab Anna singkat
Saat ini Anna tengah duduk di bangku panjang disamping Angga. Jangan tanya bagaimana kondisi jantungnya, bahkan Anna saja masih kesulitan untuk meredam itu.
Anna hanya mampu menunduk, menyibukkan diri dengan membaca buku penunjangnya seraya menghindari tatapan Angga padanya. Berbanding terbaik dengan Angga, lelaki itu tengah bercerita dengan teman yang duduk dibelakangnya. Entah bagaimana bisa lelaki itu dengan mudahnya mengajak bicara orang lain.
Ttak...ttaak..takk.. *suara ketokan spidol di papan tulis
"Selamat sore semuanya, ayo dengarkan ibu," ucap seorang wanita berbadan gempal dari arah depan.
"Perkenalkan saya ibu Rahayu, ketua koordinator Olimpiade Nasional bulan depan. Saya akan menjadi pendamping sekaligus pembimbing kalian hingga berakhirnya lomba nanti."
Bu Rahayu berbicara sambil berjalan pelan menggelilingi jarak antar bangku untuk melihat murit didiknya.
"Hari ini adalah bimbingan gabungan pertama. Jadi sebelum itu, ibu akan menanyakan beberapa hal untuk kalian jawab "
"Pertanyaan pertama, Hitung massa C, H, N, dan O dalam 200gr nitrogliserin! Ibu hitung dari 20 detik, mulai!" lanjut Bu Rahayu sambari mengadahkan kedua tangannya.
"20" Bu Rahayu mulai menghitung
Semua murid langsung berfokus pada pertanyaannya. Beberapa juga mencari jawaban di Internet, atau buku catatan.
----
"15"
"10, yang bisa langsung unjuk jari"
Ini kesempatan saya, Batin Anna
Anna lantas menaikkan jarinya dan direspon dengan tatapan kaget teman serta bu Rahayu. Angga refleks melihat kerahnya.
"ya, silahkan ditulis di papan"
Anna berjalan menuju papan dan menuliskan semua jawabannya, selepas itu kembali duduk.
"Benar! Kasih tepuk tangan!!" perintah Bu Rahayu yang direspon dengan tepukan gemuruh teman-temannya.
"Bagus Anna, saya suka penjelasannya runtut. Mudah dipahami,"
"Kalian bisa contoh Anna untuk metode penyelesaian yang cepat juga tepat"
"lo ternyata pinter juga" ucap Angga pelan dengan menaikkan satu alisnya
"Kalau saya tidak berpotensi ngapain ikut olim"
"Ha..haa. haa, canda gua. Bisalah ngajarin nanti belajar bareng Bu guru Anna?" goda Angga dengan tetap menaik turunkan satu alisnya.
Anna terhenyut, keterbukaan Angga dan mudahnya lelaki itu bergaul, memudahkan keterdekatan diantara mereka. Anna juga merasa hubungan mereka akan semakin dekat dengan adanya bimbingan ini.
Terimakasih Erson, saya mulai dekat dengan lelaki idaman saya, batin Anna
"sama-sama, aku hanya pembantumu mencapai keinginanmu na" ucap Erson yang sedari tadi memperhatikan Anna darijauh. Seakan pria itu tau semua yang diucapkan gadis itu dalam hatinya.
--------------------0000000---------------------
eitss... sebelum scroll lagi, ketuk bintang pojok biar gw makin semangat
dan jangan lupa komentar secapek kalian lah

KAMU SEDANG MEMBACA
Feign [ON GOING]
Novela JuvenilBaru saja ditolak pria idaman sejak jaman SMP, Anna dibuat terkejut dengan kemunculan pria dewasa dari masa depannya, "Bunda lupa sama Erson?" balas pria dewasa itu dengan mata berbinar "hah? Bunda?" Imbuh Anna bingung seraya mengerutkan dahi "Iya...