KALOPSIA | IV

35 11 9
                                    

|

SELAMAT MEMBACA!!

.

"Saat ada orang yang mengkhawatirkan ku, rasanya sangat aneh."
- Zivanna Aubrey

.

• bab empat •

Suatu kondisi membingungkan.

|

"Jadi gimana? Lo udah nemu cara buat deketin si ketos itu?" tanya Friss sembari mengaduk es teh nya dengan matanya yang masih fokus menatap ensiklopedia, membaca deretan huruf di sana.

"Belum sih, gue bingung." jawab Chella

"Kenapa bingung? Ya tinggal lo deketin aja kali." cetus Maureen dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Ya lo pikir segampang itu?"

"Gampang, kalo dia juga suka sama lo."

Chella menatap nyalang ke arah Maureen, temannya itu tidak bisa diajak kerja sama, pemikirannya selalu tidak sejalan dengan dirinya.

"Ya gimana doi bisa suka sama si Chella sih, Reen? ketemu langsung nya aja baru sekali." ucap Friss menatap lelah Maureen, baru seminggu ia bersekolah di sini sudah pusing dengan otak lelet temannya itu.

"Oh iya."

Chella menggelengkan kepalanya pelan, lalu mengedarkan pandangannya dan tak sengaja menatap suatu objek yang sejak satu minggu lalu berhasil mencuri hatinya. Genandra Levin, si ketua OSIS SMA Djuanda.

Sontak Chella mencengkeram lengan Maureen asal membuat gadis itu terlonjak kaget. Terlihat di sudut pojok kantin Genandra sedang mengobrol dengan seorang siswi dari kelas IPS, yang ia tau sebagai salah satu murid tercantik di angkatan. Mereka sesekali tertawa bersama entah apa yang mereka bahas tapi bisa dipastikan jika itu obrolan yang sangat menarik, melihat keakraban dua insan itu membuat Chella merasa sedikit terbakar api cemburu, dan benar saja ia langsung mengencangkan cengkeraman nya membuat Maureen mengeluh kesakitan.

"Sakit, Chell."

Friss mengangkat kepalanya lalu mengikuti arah pandangan Chella dan terkekeh ringan melihat ekspresi yang ditunjukkan temannya, kelihatan sekali jika gadis itu sedang cemburu.

"Chell udah, kasian anak orang." tegur Friss dengan mencoba melepaskan cengkeraman Chella pada lengan Maureen.

Seketika tersadar apa yang telah ia lakukan, Chella menunjukkan cengiran polos.

"Eh iya Reen, bukannya kakak lo itu anak OSIS tahun lalu ya? Pasti kakak lo pernah akrab dong sama anak OSIS yang baru. Bantuin gue ya minta bantuan kakak lo, nanti lo deketin Ge dulu terus habis itu lo comblangin gue sama dia. Gimana?"

"Kenapa lo gak minta gue pacarin Ge sekalian?" tanya Maureen dengan ketus, sontak Chella berdecak sebal.

"Lagian lo aneh, malah nyuruh Maureen deketin Ge. Yang ada ntar malah jadinya si Ge kecantol sama dia." timpal Friss

"Iya juga ya. Terus gimana dong?"

"Ya lo tinggal ketemu, nyapa terus ngobrol, atau gak nih ya lo culik aja sekalian si Ge biar gak bingung-bingung amat. Gue ke kelas duluan." ucap Friss lalu beranjak pergi meninggalkan kantin.

Chella serta Maureen melongo saat mendengar sebuah ide gila dari temannya itu.

"Wah, tuh anak bener-bener minta di geprek kayaknya." dengan segera Chella menyingsing lengan seragam nya dan berlari menyusul Friss, Maureen menatap kedua temannya bingung.

KALOPSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang