|
SELAMAT MEMBACA!!
.
'Aku pernah bersumpah untuk tidak lagi memperdulikannya, tetapi aku masih selalu mengkhawatirkannya.'
- Arzella Qillenia.
• bab empat belas •
Kenangan itu lagi.
|
Chella baru saja keluar dari perpustakaan setelah mengembalikan buku yang ia pinjam dua hari lalu, memakai sepatu nya kembali dan mulai melangkahkan kakinya menuju lorong.
Perutnya sudah keroncongan sejak pagi, ia kesiangan sehingga tidak sempat untuk sarapan.
Sebenarnya ia bisa saja meminta Maureen untuk memesankan nya makanan di kantin, tetapi lupa. Maka dari itu Chella berjalan dengan buru-buru.
Hingga tak sadar ia menabrak seseorang yang berlawanan arah dengan nya.
"Sorry sorry."
"Chella?"
Ia langsung mendongakkan kepalanya dan membulatkan matanya seketika.
Astaga prince charming gue, pekiknya dalam hati.
"Masih aja nabrakin orang."
Chella terkekeh ringan, "Gue tadi gak liat, sorry."
"Kalem aja, oh iya kemarin gue ada urusan mendadak dan gak sempet bilang ke lo. Sorry banget.. Lo gak nunggu kan?"
"Oh gitu ya? Gak apa-apa kok, gue juga kemarin lupa jadi langsung balik."
"Seriusan?"
"Iya Ge."
"Syukur deh kalo gitu. Yaudah gue duluan ya mau ada rapat."
"Iya, semangat Ge!"
Mendengar ucapan Chella yang menyemangati dirinya, membuat Genandra tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya memasuki ruang OSIS.
Jantung Chella seakan sedang berdisko, hawa panas menjalar di kedua pipi nya seketika menimbulkan warna kemerahan seperti tomat.
Damage nya gak ngotak, jeritnya dalam hati.
Dengan kegirangan Chella berlari menuju kantin dengan senyum lebar yang memancar.
"MAUREEN FRISS!!"
Dua orang yang dipanggil itu pun langsung menatapnya dengan bingung, dengan cepat Maureen memegang dahi Chella menyamakan dengan dahinya sendiri.
"Anget, biasa kumat."
Friss tertawa mendengar pernyataan dari Maureen, lawak sekali temannya.
"Sumpah ya, lo berdua tau gak tadi Ge senyum ke gue!" Chella dengan semangat 45 nya menceritakan kejadian tadi.
"Ya elah gitu doang."
"Itu bukan gitu doang Friss."
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA
Ficção Adolescente(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Seperti apa kehidupan remaja usia 17 tahun pada umumnya? Pastinya di tahun itu seorang remaja telah bisa memilih keputusan serta bertanggung jawab atas pendewasaan. Bagi orang awam mengatakannya mereka mulai mencari jati d...