Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, sebentar lagi adalah Ujian Akhir Sekolah. Akhir-akhir ini jadwalku padat sekali mulai dari bimbel online, bimbel offline di beberapa tempat, dan masih banyak lagi hal-hal yang harus aku siapkan. Semua ini aku lakukan agar aku bisa masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Salah satu cita-citaku adalah menjadi seorang dokter specialis, terdengar basic bukan? tapi alasanku memilih ingin menjadi dokter adalah berawal dari kejadian beberapa tahun lalu yang masih sangat membekas dalam ingatanku. Disaat nyawa mama hampir saja melayang karena tiba-tiba saja terkena serangan jantung.
Rasanya duniaku terhenti saat itu, tapi untungnya mama masih bisa diselamatkan, dan masih terus sehat bersamaku sampai saat ini. Sejak kejadian itu aku memutuskan kalau aku harus bisa menjadi seorang dokter agar aku bisa menyelamatkan nyawa seseorang, terlebih orang-orang yang aku sayang.
"Aylaa makan dulu sini yuk, nanti lagi belajarnya" ajak mama
"Iya ma sebentar" jawabku lalu melanjutkan membaca materi yang hampir selesai
"Sayang makan dulu, ni makanannya"
"Yaampun ma gapapa, gak perlu dibawain ke kamar kok, nanti Ayla makan di meja makan aja ma"
"Gapapa sayang, yaudah ni makan dulu ya. Ini air putih hangatnya di habisin, dan ingat jangan terlalu diforsir nanti kamu sakit"
"Siap bos" ucapku sambil mengangkat tangan sebelah kananku membentuk tanda hormat
Mama tertawa kecil lalu membelai lembut rambutku
Saat ini menunjukkan pukul 17.00, aku menutup semua buku-buku yang sudah berjejer dihadapanku. Aku mengecek handphone dan sama sekali belum ada kabar dari Niko hari ini. Aku tau beberapa bulan terakhir ini Niko juga sibuk, sama sepertiku.
Aku merebahkan diri sejenak, memejamkan mata sambil memijit pelan kepalaku yang rasanya sudah penuh sekali.
"Non Ayla"
"Iya bi" jawabku masih dengan posisi rebahan
"Ada mas Niko di depan"
"Ada Niko bi? serius?"
Aku langsung terbangun dan merapikan diriku di depan kaca, kemudian langsung keluar untuk menemui Niko.
"Hai" sapaku dan lalu duduk disampingnya
"Kamu udah pulang kerja, tumben cepet. biasanya lembur?"
Dia tersenyum menatapku
"Makan yuk"
"Yaah tapi aku baru aja selesai makan, masih kenyang banget" jawabku
"Yakin ni gak mau? Aku bawain spaghetti sama boba kesukaan kamu" dia menyodorkannya kepadaku
Aku menggigit bibir bawahku
"yaudah deh kalau kamu maksa" ucapku malu
"dasar pacar aku" Niko tertawa kecil
"yaudah yuk kita makannya di taman biasa deket rumah kamu ya" ajaknya
"yaudah aku ganti baju dulu ya"
"gitu aja udah cantik banget kok" ucapnya menggodaku
"ya gak pakai baju tidur juga sayang" ucapku
•••
Sore ini taman tidak terlalu ramai seperti biasanya, langit terlihat sangat indah sekali hari ini, tiba tiba saja aku merasa seperti dejavu.
"Gimana persiapan ujian akhirnya?"
"Hm ya gitu" jawabku seadanya
"Semangat ya kamu belajarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME, FA
Teen FictionMikhayla Devina Putri atau yang lebih sering dipanggil Ayla. Ya itu aku. Gadis manja, ceria dan disayangi oleh banyak orang. Dari kecil hidupku begitu bahagia, sampai pada satu titik dimana aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada lel...