Aku membuka kedua mataku perlahan, kepalaku masih terasa berat. Kulihat Rafa yang masih tertidur duduk diatas kursi tepat disebelah tempat tidurku. Tangannya masih berada dalam genggamanku. Aku melepaskan perlahan tanganku tanpa ingin membuatnya tersadar.
Aku mengelus lembut setiap helai rambutnya, melihatnya ada di dekatku dan sedang tidur seperti ini membuat hatiku tenang.
Rafa perlahan mulai terbangun, dengan cepat aku menjauhkan tanganku dari rambutnya, dan kembali memejamkan mataku
Aku merasakan kini tangannya mulai mengelus tanganku
"Lagi tidur seperti ini aja kamu cantik Ay"
Dia terdiam cukup lama dan terus mengelus tanganku
"Aku janji akan jagain kamu lebih keras lagi"
"Aku gak akan biarin siapapun nyakitin kamu apalagi sampai bikin kamu nangis lagi Ay"
Aku perlahan membuka kedua mataku seolah olah baru terbangun, senyum tenangnya menyapaku
"Selamat pagi"
"Pagi" jawabku
"Gimana keadaan kamu?"
"Better" jawabku sambil tersenyum tenang
"Aku bikinin kamu sarapan dulu ya, kamu tunggu disini"
"Jangan, Fa" aku menarik tangannya
"Kenapa?"
"Kamu pulang aja ya, aku lagi mau sendiri" jawabku
"Are u okey, Ay?"
Aku mengangguk dan tersenyum meyakinkannya
"Tapi Ayy"
"Faa im okeyy, really. Kamu balik ya, mandi terus istirahat. Waktu kamu udah kebuang banyak banget untuk jagain aku. Masalah semalam aku gapapa kok, aku udah ikhlasin semua yang terjadi, aku baik-baik aja"
"Aku cuma perlu waktu me-time sebentar aja sebelum mama papa pulang" lanjutku
"Hm, okeyy. Tapi janji ya langsung kabarin aku kalau kamu butuh apapun"
"Pasti" jawabku
Setelah Rafa pulang aku langsung menemui bibi yang sedang berada di dapur
"Pagi Bi" sapaku
"Eh pagi non Ayla, sarapan dulu non"
"Bi Ayla mau nanya boleh?"
"Boleh non"
"Tadi malam bibi kenapa tidur di dapur?" tanyaku
Bi Ani terdiam seperti mengingat sesuatu
"Bibi juga bingung non, tadi pas bangun bibi udah ada disini, terakhir bibi ingat lagi ngobrol sama mas Niko, dia bawain bibi jus jeruk"
"Non Ayla sempat ketemu kan sama mas Niko semalam?"
"Ngg... Ngga bi, yaudah Ayla ke kamar dulu ya bi" aku melangkah cepat menuju kamarku
"Sarapannya non" panggil bibi
Aku mengunci pintu kamarku, semua kejadian tadi malam terputar dengan jelas lagi dalam ingatanku
"Niko" lirihku
Aku berjalan tertatih ke depan cermin, duduk disana dan melihat pantulan diriku disana. Aku memeluk diriku erat, air mataku mulai berjatuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME, FA
Teen FictionMikhayla Devina Putri atau yang lebih sering dipanggil Ayla. Ya itu aku. Gadis manja, ceria dan disayangi oleh banyak orang. Dari kecil hidupku begitu bahagia, sampai pada satu titik dimana aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada lel...