"Hai Ayla akhirnya datang juga"
"Maaf ya Nai gue baru kelar ujian, jalanan juga macet tadi"
"Iya gapapa gue ngerti, gimana ujian lo?"
"Aman kok, besok last day"
"Setelah lulus lo mau lanjut kemana?" tanya Naira
"Gue pengen lanjut kuliah ambil kedokteran" jawabku
Naira mengangguk mengerti, selesai ujian hari ini aku memutuskan memenuhi permintaan Naira untuk berbincang sejenak dengannya di coffee shop yang berada tidak jauh dari kantornya.
"Lo sendiri gimana? dulu lo kemana? kok ngilang gitu aja gak ngabarin" tanyaku penasaran
"Dulu gue terpaksa harus pindah, menyesuaikan sama kerjaan mama, yaah you know lah" jawabnya
"Btw hubungan lo sama Niko gimana? baik baik aja?" tanyanya
"Hm iya baik baik aja" jawabku
"Hebat ya lo bisa langgeng banget sama Niko, apatu resepnya?"
"Intinya saling percaya aja sih Nai" ucapku
"Lo gak takut Niko selingkuhin lo?" tanya Naira
"Kok tiba-tiba nanyanya gitu?" tanyaku kaget
"Iyaa biasanya kan cowo kalau udah kerja, udah mapan pastilah ada mainnya dikit" jawabnya santai
"Semua cowo gak sama kok" balasku
"Iya deh Ay, semoga aja Niko gak sia siain cewe baik kayak lo ya" ucapnya
"Oh iya Nai gue boleh nanya gak?"
Naira mengangguk mengiyakan
"Niko akhir-akhir ini emang lagi sibuk banget ya" tanyaku
"Hm iya sih lagi ada beberapa project yang harus dia handle sendiri, kan cowo lo udah sukses banget sekarang" jawabnya
Selesai berbincang dengan Naira aku memutuskan untuk langsung pulang ke Rumah. Ingin sekali rasanya aku menghampiri Niko, namun mendengar beberapa jawaban dari Naira tadi membuatku mengurangkan niat untuk menemuinya, aku takut akan mengganggu konsentrasi kerjanya.
Sampai di rumah aku langsung mengganti baju dan mengambil beberapa buku untuk menghadapi perang terakhir besok.
"Sayaang" sapa mama
"Eh mama, ada apa ma?" tanyaku
"Gimana ujiannya? lancar?"
"Sejauh ini Alhamdulillah lancar ma, ini semua pasti karena doa mama dan papa" ucapku
"Dan pastinya karena usaha belajar kamu yang gak ada habisnya"
"Ayla udah makan?"
"Udah maa" jawabku
"Oh iya besok selesai ujian, kamu ikut mama ya. Kita antarin papa ke bandara"
"Emangnya papa mau kemana ma?" tanyaku heran
"Papa ada Dinas di Papua sayang, sekitar 3 bulanan disana"
"Haa Papua? 3 bulan? lama banget ma. Biasanya papa kalau dinas gak pernah selama itu, kok papa gak ada kasih tau Ayla sih"
"Iya sayang, gapapa ya. Besok kita antarin papa okayy?"
"Eh dua wanita cantik lagi pada berkumpul ni" goda papa yang kemudian ikut masuk ke dalam kamarku
"Papa kok gak kasih tau Ayla sih kalau mau dinas di papua? 1 bulan lagi" ucapku kesal
"Papa bukan gak mau kasih tau kamu, papa cuma nunggu waktu yang tepat, papa gak mau kamu kepikiran terus jadi gak konsen belajarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME, FA
Teen FictionMikhayla Devina Putri atau yang lebih sering dipanggil Ayla. Ya itu aku. Gadis manja, ceria dan disayangi oleh banyak orang. Dari kecil hidupku begitu bahagia, sampai pada satu titik dimana aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada lel...