"Hai Ay" sapa Disa dan Ratna sembari memelukku
"Gimana keadaan lo?" tanya Disa
"I'm okay" jawabku
"Nih kita bawain banyak banget jajanan buat lo, biar lo happy terus"
"Terimakasih banyak" ucapku tulus
Aku senang sekali hari ini Disa dan Ratna mengunjungiku, aku sudah sangat merindukan mereka. Kami menceritakan banyak hal yang menyenangkan. Sampai disatu titik hal yang tidak ingin aku dengar kembali terngiang di telingaku
"Maafin kita ya Ay"
"Maaf untuk apa?" tanyaku
"Maaf karena kita maksa lo untuk ngikutin dia kemarin"
"Its okey, semuanya udah berlalu"
"Lo beneran gapapa kan?" tanya Disa kembali memastikan
Aku mengangguk dan memberikan senyuman terbaikku, jujur rasanya masih sakit sekali. Dan jujur jika aku bisa memutar waktu aku sama sekali tidak mau tau apa yang telah Niko dan Naira lakukan dibelakangku. Aku lebih baik tidak mengetahui apapun daripada aku harus merasakan kehilangan seperti ini.
"Ay gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Disa
"Mau ngomong apa?" tanyaku
"Maaf banget tapi sebelum kejadian itu gue udah sempat beberapa kali mergokin Niko jalan berduaan sama cewe itu"
"Awalnya gue gak percaya, gue juga ngira itu saudaranya atau mungkin hanya sebatas rekan kerjanya, gue pengin kasih tau lo tapi gue harus ngumpulin bukti-bukti karena gue tau lo gak akan percaya gitu aja"
"Itu kenapa mungkin lo agak ngerasa aneh karena belakangan ini gue sering bareng sama Rafa. Rafa yang ikut bantuin gue untuk ngumpulin semua bukti"
"Makin lama semua hal yang mereka lakuin semakin tidak wajar, Niko sempat meluk bahkan nyium cewe itu dan disaat itulah gue ngerasa kalau hubungan mereka lebih dari sekedar saudara ataupun teman. Dan sampailah akhirnya lo ngeliat sendiri apa yang terjadi di malam itu" jelasnya
"Disa udah cukup" Ratna memberikan isyarat kepada Disa agar berhenti
"Maaf Ay karena kita terlalu ikut campur urusan lo, kita cuma gak mau lo semakin terluka"
Aku tidak tau harus bereaksi seperti apa mendengar semua penjelasan Disa, hatiku kembali hancur saat nama Niko terdengar ditelingaku, fikiranku kembali berkeliaran kemana-mana seolah menolak untuk mendengar nama itu lagi.
"Ay.."
"Ayla lo gapapa kan?"
"Ay gue salah ngomong ya?" tanya Disa
"Gue gapapa, gak ada yang salah kok"
"makasih ya karena kalian udah peduli sama gue"
"maaf banget tapi gue mau istirahat sekarang" ucapku
Kepalaku terasa sakit sekali saat ini, setelah memastikan mereka benar-benar keluar dari kamarku aku meraih obat yang diberikan dokter dan langsung meminumnya. Dan benar saja obat-obat ini tidak pernah gagal dan langsung bereaksi ditubuhku. Fikiranku kembali kosong dan perasaanku menjadi lebih tenang. Dan rasa ngantuk yang ditimbulkan juga sangat luar biasa. Akhir- akhir ini aku menjadi terbisa meminum obat dan selalu berharap semoga saat bangun nanti hidupku bisa kembali normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME, FA
Roman pour AdolescentsMikhayla Devina Putri atau yang lebih sering dipanggil Ayla. Ya itu aku. Gadis manja, ceria dan disayangi oleh banyak orang. Dari kecil hidupku begitu bahagia, sampai pada satu titik dimana aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada lel...