JANGAN PERGI

73 6 0
                                    

ABSEN JAM BERAPA KAMU BACA CERITA INI??

DAN KALAU BOLEH TAU ASAL KOTA DARI MANA AJA NI BESTIEE??

ENJOY THIS PART 🤗

***

"Sekarang kita pulang ya" ajak Rafa

"Aku gak mau pulang, Fa. Aku masih mau senang-senang disini" rengekku

"Kita pulang sekarang Ayla, kamu harus istirahat!" tegas Rafa

"Jangan paksa aku! Aku mau disini!" bentakku

"Lo gak usah maksa Ayla gitu dong Raf"

Suara kak Dimas dapat terdengar jelas ditelingaku, namun Rafa sama sekali tidak menghiraukannya

"Kita pulang sekarang"

"Biarin dulu aja Ayla disini, dia masih mau have fun di party gue" ucap Dimas

"Kalau lo mau pulang, pulang duluan aja. Ayla nanti gue yang antar"

"Kita pulang sekarang, Ay" Rafa mulai menopang tubuhku yang sudah sempoyongan

"Lo gak dengerin gue ya?" suara kak Dimas mulai meninggi, dan cengkraman tangannya mendarat cepat dibahu Rafa

"Lo gak usah ikut campur!" bentak Rafa lalu membawaku pergi begitu saja

"Kamu masih mau disini kan Ay" satu tangan kak Dimas menarik tanganku

"Thankyou kak Dimas, partynya asik banget. Kapan kapan gue mau ikut lagi ya, gue mau bebas leluasa gerak kemana aja" ucapku asal

"Lepasin Ayla Dim!" bentak Rafa

"Lo sewot banget sih! biarin dulu lah Ayla disini, acaranya juga belum selesai"

"Gue bilang lepasin Ayla!" suara Rafa semakin meninggi, jujur aku belum pernah melihat sisi Rafa yang seperti ini

"Emang lo siapanya? pacarnya? bukan kan!"

"Lo gak ada hak ngatur-ngatur Ayla kayak gini" ucap kak Dimas

"Lo gak ngerti apa-apa! gak usah ikut campur urusan gue dan Ayla" jawab Rafa

"Udah keren banget ya lo sekarang? Lo tau kalau Ayla incaran gue dari dulu tapi dengan seenaknya lo juga deketin Ayla, fine gue gak masalahin itu"

"Dan sekarang disaat Ayla mau have fun diacara ulangtahun gue lo malah ngelarang dia?!!"

"Sorry, gue tetap harus bawa Ayla pulang sekarang"

Saat ini aku sedang berada di mobil Rafa, dan dia langsung menyodorkan air mineral berukuran besar yang tersimpan dimobilnya

"Diminum yang banyak" ucapnya

Aku mengangguk tidak membantah. Kepalaku rasanya berat sekali, bahkan mataku saat ini sulit untuk melihat dengan jelas

"Kita gak pulang ke rumah kan?" tanyaku dengan mata yang tertutup

"Aku gak mau pulang ke rumah sekarang, Fa"

"Aku gak mungkin mulangin kamu dalam keadaan seperti ini" jawabnya

"Aku kabarin mama kamu dulu"

"Kamu mau bilang ke mama kalau aku mabok? Noo! Jangan Fa!"

"Engga Ay" jawabnya

Baru saja Rafa akan menghubungi mama, ponselku sudah terlebih dahulu berdering, dan ya panggilan masuk itu dari mama

"Biar aku aja yang angkat" ujar Rafa

"Halo Ayla sayang" panggil mama

"Halo tante, ini Rafa. Aylanya lagi ke toilet te, ada yang mau disampaikan?"

"Oh Rafa, ini loh nak tolong sampaikan ke Ayla kalau malam ini tante tidur di rumah neneknya, soalnya ada beberapa urusan yang harus tante selesaikan disini, sekalian bilang ke Ayla tadi tante juga udah siapkan makan malam, nanti kalau mau minum cokelat hangat langsung minta ke bi Ani aja, tante titip Ayla dulu ya"

"Oke tante nanti langsung Rafa sampaikan"

"Oh iya pulangnya jangan malam-malam ya Nak. Hati-hati di jalan"

"Siap tante, ini nanti langsung pulang"

Kurang lebih seperti itu pembicaraan Rafa dan mama yang tertangkap ditelingaku

"Kita bisa pulang ke rumah kamu sekarang"

•••

"Aku masih bisa jalan sendiri, Fa"

Tanpa menghiraukan ucapanku Rafa langsung menggendongku menuju kamar

"Kepala aku sakit banget"

"Yaudah sekarang kamu tiduran dulu, istirahat ya"

"Bi boleh tolong ambilin air putih hangat" pinta Rafa sembari membuka sendal yang masih aku kenakan

"Ini den airnya"

"non Ayla kenapa den?" tanya bibi penasaran

"Gapapa bi, Ayla cuma sakit kepala biasa" jawab Rafa

"yaudah bibi pamit keluar ya, kalau ada apa-apa panggil bi Ani aja"

"Diminum dulu pelan-pelan"

"Istirahat ya" Rafa mengelus tiap helai rambutku, dan menyelimutiku

"Kamu jangan kemana-mana ya"

"Iya"

"Jangan tinggalin aku, Fa"

"Kamu nginap disini aja, kamu sama aku disini aja ya"

"Aku gak mau kamu pergi ninggalin aku, aku gak mau kamu kemana-mana, aku mau sama kamu aja, aku takut ditinggal pergi lagi, aku takut sendirian" racauku semakin tak karuan

"Kamu gak akan pernah sendiri" jawabnya

"Peluk aku, Fa. Aku takut"

Rafa menyenderkan tubuhnya di tempat tidur, lalu melingkarkan satu tangannya ditubuhku, dan membiarkan tangan yang satunya menjadi bantal untukku

"Jangan pergi ya" pintaku

"Aku gak akan pergi, Ay"

Tangannya mengusap lembut pipiku, dan kemudian kecupan lembut mendarat tepat dipuncak kepalaku, cukup lama hingga aku bisa merasakan hangat nafasnya

"Tidur yang nyenyak cantik"

***

HAI CINTA CINTAKUU ❤️❤️❤️

GIMANA PART KALI INI??

Semoga suka dan bisa menghibur kalian semua yaaa!

Ada yang mau disampaikan untuk Ayla?

Atau untuk Rafa??

Untuk aku juga boleh hehe

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN YA. JUJUR 1 VOTE DAN COMMENT DARI KALIAN BENERAN BISA BANGKITIN SEMANGAT AKU BUAT NULIS

MOOD AKU LANGSUNG NAIK +++

Terimakasih banyakk

Sampai jumpa di part selanjutnya 🤍🤍🤍

DON'T LEAVE ME, FATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang