Rafa POV
Hari ini adalah hari ulangtahunku dan aku senang sekali karena Ayla memintaku untuk menjemputnya, Aylaku memintaku memakai dresscode berwarna hitam karena dia ingin couple denganku, dan kebetulan aku sudah mengenakan kemeja berwarna hitam saat ini.
Akhir-akhir ini aku sadar kalau aku tidak punya banyak waktu dengannya, aku terlalu sibuk menghabiskan banyak waktu di rumah sakit, dan itu sangat membosankan bagiku. Di hari ulangtahunku ini aku berjanji akan menghabiskan seluruh waktuku hanya untuk Ayla.
Aku bergegas untuk langsung menjemput Ayla ke rumahnya, hari ini jalanan macet sekali dan aku khawatir terlambat menjemput Ayla. Sebelum mampir ke rumah Ayla aku sengaja singgah di toko bunga untuk membeli bunga tulip kesukaan Ayla.
"Kakak mau cari bunga apa? " tanyanya lembut
"Bunga tulip ada?" tanyaku kepada anak kecil yang sedang menghampiriku, aku rasa dia adalah anak dari pemilik toko bunga ini
"Mau yang warna apa kak? Setiap warna memiliki arti tersendiri loh"
"Hmm warna putih aja" jawabku
"Pasti bunga ini untuk orang yang kakak cintai ya? Soalnya bunga tulip putih itu melambangkan kesucian cinta, cinta yang sejati, selain itu bisa juga melambangkan rasa maaf kepada orang yang kita sayang" jelas adik tersebut
"Iya dek, ini untuk orang yang sangat sangat saya cintai, kamu pinter banget yaa tau aja tentang makna dari bunga"
"Oh iya kak soalnya dulu sebelum mama pergi dia selalu ngasih bunga tulip putih ini ke aku, kata mama tulip putih ini banyak maknanya, kata mama juga tulip putih ini melambangkan cinta yang begitu besar, dan juga akan menyimpan kenangan kenangan indaah" jawabnya dengan penuh semangat
"Semangat terus yaa anak hebat" jawabku diiringi senyum
Setelah selesai membayar semuanya akupun langsung keluar dari toko bunga dan bergegas melanjutkan perjalanan ke rumah Ayla. Saat sampai di rumah Ayla aku beberapa kali mengucapkan salam dan mengetuk pintu, namun kelihatannya tidak ada siapapun, kemana Ayla? Akupun langsung mengecek handphoneku dan ternyata handphoneku mati karena habis baterai.
Akupun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan meletakkan bunga tulip putih itu di depan pintu rumahnya. Setelah dari rumah Ayla aku melanjutkan kembali perjalananku, namun di tengah jalan hujan turun dengan derasnya dan kepalaku terasa sakit sekali seperti biasanya, aku pun meminggirkan lagi motorku.
Oh Tuhann ini rasanya sakit sekali! Bahkan lebih sakit dari biasanyaa. Akupun berjalan sempoyongan turun dari motor untuk bisa duduk di halte bus dipinggir jalan, hampir saja aku terjatuh dan tanpa kusadari ada seorang wanita yang menolongku
"kamu kenapa?" dia memulai pembicaraan
"sakittt" keluhku sambil memegang kepalaku
"Fafa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME, FA
Teen FictionMikhayla Devina Putri atau yang lebih sering dipanggil Ayla. Ya itu aku. Gadis manja, ceria dan disayangi oleh banyak orang. Dari kecil hidupku begitu bahagia, sampai pada satu titik dimana aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada lel...