~LWNL XI~

464 74 5
                                    

Double update untuk kalian walaupun kayaknya yang vote sama komen berkurang banget haha tapi aku seneng kok kalian masih mau baca cerita aku^^

Happy Reading^^

PS: typoguys

.

.

.

*Author POV*

Irene terbatuk karena tersedak nasi yang dia makan, Taehyung yang melihat itu langsung menyodorkam minuman yang tadi Irene pesan, Irene meneguknya sampai habis dan menarik nafasnya.

"Kau gila huh?" Tanya Irene sedikit tersengal-sengal.

"Sebenarnya aku sudah menawarkannya pada Irene." Ucap Taehyung sambil mengalungkan tangannya ke pundak Irene sambil terkekeh, Irene menepis tangan Taehyung dan menarik rambut Taehyung

"Akh!"

"Jika kau ingin mati lebih cepat, aku memiliki cutter di tasku." Ucap Irene kesal bukan main, sebenarnya bukan karena apa atau gimana, jantungnya lagi-lagi berdegup dengan kencang, apa Irene sakit?

"Aku hanya bercanda Rene, kau serius banget sih." Ucap Taehyung sambil cemberut,

Irene menepuk dadanya berusaha menghilangkan degupan jantungnya, sepertinya memang ada yang salah dari dirinya, Irene berdiri menyudahi makannya dan segera pergi berlalu, karena Irene merasa jika duduk lebih lama disana suara degupannya akan terdengar oleh Taehyung.

***

Sudah 1 minggu Irene mencoba untuk menjauhi Taehyung, bukan menjauhi sih lebih tepatnya mengurangi frekuensi bertemu dengan laki-laki itu, entahlah perasaan Irene sedikit aneh jika bicara lebih lama dengan sahabatnya itu.

Dia sering memakai alasan menginap dirumah Seulgi agar laki-laki itu tidak menginap dirumahnya, dia juga sering jalan dengan Wendy dan Seulgi agar tidak pulang bersama laki-laki itu.

Irene sekarang sedang melirik kearah lapangan basket outdoor dari lantai 3 gedung fakultasnya, iya gedung fakultasnya dengan fakultas Taehyung bersebelahan hanya dipisahkan oleh satu lapangan basket dan Taman.

Disana terlihat jika Taehyung dan teman-temannya sednag bermain basket, biasanya jika Taehyung main basket dia akan menunggu sahabatnya itu, namun hari ini Irene hanya melihatnya dari jauh.

Bagaimana Taehyung tertawa lalu bertos ria dengan Jimin dan yang lain, Taehyung begitu tampan dengan rambut basah dengan keringat seperti itu, apalagi ketika dia menyisir rambut hitamnya kebelakang dengan jarinya, Irene yakin jika semua wanita pasti akan langsung jatuh cinta padanya.

DEG!

Irene memegang dadanya lagi, degupan itu kembali aneh sekali, padahal sudah 1 minggu Irene menjauhi Taehyung namun sepertinya itu tidak mempan, ada apa sebenarnya dengan Irene.

Irene segera berjalan menuju perpustakaan namun langkahnya terhenti ketika seorang laki-laki berdiri didepannya, Irene tau dia siapa, dia Kim Hanbin, anak fakultas Ekonomi, Hanbin terkena karena dia termasuk playboy sekolah seperti Taehyung.

"Bae Irene?"

"Iya?" jawab Irene

"Well ini mungkin mendadak, tapi maukah kau menjadi kekasihku." Ucap laki-laki bernama Hanbin itu, Irene sedikit shock mendengar pengakuan dari playboy kampus itu.

"Uh...."

.

.

.

Love Will Never Lie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang