~LWNL X~

437 75 4
                                    

Maaf guys baru update aku dua hari ini sibuk banget sama kerjaan hahah mohon dimaklumi, karena aku udah update cus aja yuk haha maaf kalau makin gajelas wkwk alurnya lama gitu yah, chapter ini ga sepanjang sebelumnya hehe^^

Happy Reading^^

PS : typoguys

.

.

.

*Author POV*

Irene diam sedikit terpaku dengan wajah tampan milik Taehyung, namun detik berikutnya dia mendorong tubuh Taehyung menjauh "Jika kau berani melakukan sesuatu saat aku tidur, aku pastikan kau tidak akan hidup besok!" ancam Irene, Taehyung malah tertawa menampilkan senyum kotaknya.

"Sudah kubilang, kau bukan tipe ku, jadi maaf-maaf saja." Ucap Taehyung sambil jalan lebih dulu meninggalkan Irene, Irene hanya bisa memegang dadanya yang berdegup kencang, dia mengumpati sahabatnya itu kesal dan berjalan dibelakangnya.

Sesampainya dirumah Irene bersih-bersih lalu duduk didepan meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, Taehyung bilang akan menginap nanti malam namun entah kenapa Irene merasa ini aneh, biasanya dia akan membiarkan laki-laki itu menginap, namun sore ini hatinya tidak tenang.

Irene mengambil hapenya dan mengirimi sahabatnya itu pesan untuk menyuruh Taehyung jangan datang dan jangan menginap, namun sialnya laki-laki itu hanya membaca pesan darinya.

Irene mengumpat dan melempar hapenya ke kasur.

BRAAK!

Satu menit berikutnya pintu kamarnya dibuka membuat dirinya sedikit kaget "TAEHYUNG! Sial banget sih kaget tau." Ucap Irene sambil memegang dadanya.

"Kan aku udah bilang ingin menginap Rene, jahat banget sih dilarang-larang." Ucap Taehyung yang masuk kedalam dan kembali menutup pintu kamar Irene, terlalu nyaman sampai-sampai tidak ada kata privasi dikamus mereka.

Irene berdiri dan menghampiri temannya "Kan udah aku bilang, jangan menginap mala mini, malam lain saja." Ucap Irene, Taehyung mengibas-ngibaskan tangannya tidak perduli

Dia berjalan kemeja rias Irene mengambil hairdryer dan mencoloknya "Sini duduk." Ucap Taehyung

Irene mengertukan keningnya bingung "Mau ngapain?" Tanya Irene, Taehyung memutar bolamatanya kesal.

"Ya fikir aja coba, ngapain aku duduk sambil megangin hairdryer ini? rambut kau itu masih basah nanti masuk angina, cepet duduk sini." Ucap Taehyung lagi, Irene hanya mempoutkan bibirnya kesal dan duduk didepan sahabatnya itu.

Irene hanya menatap pantulan sahabatnya dari kaca meja rias "kapan lagi kau mendapatkan sahabat seperti ku, aku itu limited edition." Ucap Taehyung bangga, Irene mencubit paha Taehyung membuat laki-laki itu meringis.

"Sakit Rene, galak banget sih. Aku sudah bilang padamu jangan begitu nanti susah dapat pacarnya." Ucap Taehyung sambil masih mengeringkan rambut panjang Irene yang basah.

"Tae..."

"Hm?"

"Apa kau benar-benar tidak ada perasaan apa-apa terhadap Sana? Apa kau tidak merasa bersalah kepadanya?" Tanya Irene

Taehyung berhenti sejenak dari gerakan mengelus rambut Irene menatap wajah sahabatnya dari kaca dan melanjtukannya lagi "Aku sangat merasa bersalah, namun apa yang harus aku perbuat? Bukankah jika aku bertahan hanya akan semakin menyakiti perasaannya?" ucap Taehyung

Irene mengangguk membenarkan ucapan Taehyung, namun otaknya kembali ke pernyataan dia pada malam itu "Kau benar-benar masih mencintai cinta pertamamu yah?" Tanya Irene

Love Will Never Lie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang