update guys maaf baru bisa update yah kalian maafin aku engga hihi^^ spoiler chapter depan chapter terakhir guys^^
Happy Reading^^
PS : typoguys
.
.
.
*Author POV*
Irene melamun selama mata kuliah Profesor Choi, Seulgi dan Wendy hanya bisa geleng-geleng kepala, tidak biasanya Irene melamun di jam pelajaran. Setelah professor Choi keluar, Wendy langsung menyenggol lengan Irene.
"Huh!"
"Lihat dia melamun selama 2 jam, waah! Apa yang sedang kau fikirkan Rene?" Tanya Seulgi, Irene yang baru tersadar dari lamunannya segera memasukan agendanya dan menatap kedua temannya.
"Guys, aku ingin bilang sesuatu pada kalian tapi...janji jangan menertawakan aku." Ucap Irene sedikit ragu. Seulgi dan Wendy segera mengangguk.
"Kemarin, Tae...Taehyung bilang padaku bahwa dia mencintaiku." Ucap Irene lalu diam sebentar melihat ekspresi kedua temannya, namun tidak ada raut kaget dari wajah kedua temannya dan itu membuat Irene bingung.
"Kenapa kalian tidak ber-reaksi apa-apa?"
Berikutnya seulgi dan Wendy menahan tawanya padahal mereka sudah janji untuk tidak tertawa "Kenapa kita harus mempunyai reaksi? Bukankah sangat terlihat jelas diwajah laki-laki gila itu bahwa dia menyukaimu?" Tanya Seulgi sambil melirik Wendy meminta persetujuan.
"Iya tanpa kau kasih tau kami berdua sangat tau jika dia mempunyai perasaan lebih kepadamu." Ucap Wendy
Irene mengedipkan matanya beberapa kali dengan lucu, jadi hanya dia satu-satunya yang shock disini. "Lagipula bukankah kau juga mempunyai perasaan lebih kepadanya?" Tanya Wendy lagi
"Huh? Aku?" Tanya Irene panik
"Iya kau, apa kau tidak menyadarinya?" Tanya Seulgi menambahkan, sepertinya memang benar dia memiliki perasaan juga pada sahabatnya itu, kalau tidak untuk apa dirinya berpusing ria memikirkan hal ini.
"Apa yang harus aku lakukan? Dia bilang aku harus menjawabnya dia memberikan ku waktu 2 minggu." Tanya Irene bingung, padahal dia sudah sering ditembak laki-laki walaupun berakhir menolaknya semua tapi kenapa masih bingung.
Seulgi menepuk keningnya "Ya ampun Rene kau seperti remaja yang baru jatuh cinta saja, jika kau menyukainya samperin dia dan bilang bahwa kau memiliki perasaan yang sama." Ucap Seulgi kesal.
"Tapi bukankah itu terlalu berani, maksudku aku kan wanita masa aku menghampirinya?" Tanya Irene lagi.
"Loh memangnya ada yang salah dengan menghampirinya, kau kan bersahabat dengannya, bahkan kalian sering tidur dikamar yang sama, aneh banget kalian." Ucap Wendy.
Irene juga tau itu, namun memang beberapa minggu ini dia merasa canggung dan juga selalu deg-degan jika berdekatan dengan Taehyung, padahal dari kecil sudah selalu sama-sama berdua.
"Sepertinya dia ada kelas jam segini." Ucap Irene melirik jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul 13.15 PM.
"Memangnya kau tau, sana ke fakultasnya bisa jadi dia tidak ada kelas atau sedang di cafeteria. Irene mengangguk dan segera berdiri menuju fakultas hukum.
Selama kakinya melangkah kesana tangannya terus saja berkeringat dingin, dia gugup entahlah, rasanya benar-benar gugup seperti ingin sidang proposal. Setelah sampai di fakultas hukum, matanya menatap seluruh penjuru koridor, dia tau kelas-kelas yang biasanya didatangi Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will Never Lie [END]
RomanceApa jadinya jika kau mencintai sahabatmu sendiri? akankah terasa lebih menyenangkan? atau lebih menyakitkan? apa yang akan mereka lakukan jika mereka memang saling mencintai satu sama lain namun selalu kalah dengan rasa ego mereka? akan kah mereka b...