12| fortunately

171 19 3
                                    

Mata Yuri perlahan terbuka, ia melihat sekeliling sambil memijat kepalanya yang terasa sakit akibat mabuk semalam.

Ia lega, bawasannya ia kini sedang berada dikamarnya sendiri. Karena semalam, terakhir ia ingat, ia masih berada di bar Jihoon.

Yuri menarik selimutnya kembali menutupi seluruh tubuh dan kepalanya, mencoba kembali tidur siapa tau sakit kepalanya akan sedikit berkurang.























"AAAAAAAAAAAAA!!!!" Yuri menyingkap selimutnya segera, ingatan - ingatan tentang semalam bergemuruh di kepalanya.






























~~~

Setelah mendapat telfon dari Yujin, dengan segera Sungchan pergi ke bar Jihoon.

"Ini anak lo apain sih sampek kayak gini!" Sungchan langsung mendapat tabokan dari Yujin sesaat setelah ia masuk ke sullrye.

Sungchan tak ber-reaksi apapun kepada Yujin, ia langsung mendekati Yuri,

Tuk...tuk...tuk...

Sungchan mengetuk meja bar, seperti sedang mengetuk pintu, "Jo Yuri, il-eona."

Yuri mengangkat kepalanya, ia tersenyum setelah melihat Sungchan ada dihadapannya.

"Chanie oppa? Hehe.."

"Ayok gue anter pulang."

Yuri menuang soju ke gelas kecil, menyodorkan ke Sungchan, "nih, temenin aku minum ya."

Sungchan menerima gelas itu, langsung diletakkan tanpa meminumnya.

Setelah memberi gelas kepada Sungchan, Yuri kembali tertidur, kepalanya yang hampir terjatuh keras dimeja, dihadang oleh telapak tangan Sungchan.

Kemudian Sungchan mencoba menegakkan tubuh Yuri untuk mengajakknya pulang, tapi tubuh Yuri sudah benar - benar ambruk, dia mabuk berat.

Tanpa ada pilihan lain, Sungchan meminta tolong Yujin untuk membantunya menggendong Yuri ke punggungnya.

Hanya butuh beberapa saat Yuri sudah berada di punggung Sungchan, "gue anter Yuri pulang dulu ya." Sungchan berpamitan kepada Jihoon dan Yujin.

"Ati - ati Chan... Salah lo sendiri kenapa anak orang lo buat begini, lo sendiri kan yang repot." Yujin memberikan kunci mobil Yuri ke Sungchan kemudian mengalungkan tas kecil Yuri ke leher Sungchan.

Sungchan membawa Yuri menuju ke parkiran.

"Ya! Jung Sungchan, kenapa sih lo nolak gue? Hah?!" Yuri berulah saat berada di gendongan Sungchan, dia mengacak dan menjambak rambut Sungchan dengan keras.

Sungchan hanya mendiamkannya.

"Chanie oppa, kenapa hari ini kamu kelihatan sedih? Aku jadi ikut sedih jadinya, hiks.. hiks.." Yuri kini menangis dipunggung Sungchan.

Sungchan hanya diam mendengar semua ocehan Yuri hingga mereka sampai di dalam mobil.

Sungchan mendudukkan tubuh Yuri, tidak lupa memasng seatbelt, kemudian melajukan mobil Yuri menuju apartemen Yuri.





"Oppa, gajimaaaa." Rengek Yuri menarik tangan Sungchan saat tubuh Yuri sudah dibaringkan ke ranjangnya.

Sungchan melepaskan gengaman Yuri pelan, "udah tidur aja, jangan macem - macem, gue pulang."

Sungchan membenahi selimut yang membungkus tubuh Yuri, kemudian pergi dari apartemen Yuri menggunakan taksi.

~~~





























be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang