33| dia pergi

283 25 10
                                    

"Cuacanya bangus bangettttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuacanya bangus bangettttt..." Yujin menghirup udara segar siang hari. Ia sangat menyukai cuaca saat ini.

Jihoon mengarahkan lensa kameranya kearah Yujin, ia ingin mengabadikan senyuman cantik milik perempuannya itu.

Cekrek!

Seyum Jihoon otomatis mengembang menikmati pemandangan yang ada dihadapannya. Senyuman seorang Ahn Yujin sudah lebih dari cukup untuk menjadi alasannya bahagia.

 Senyuman seorang Ahn Yujin sudah lebih dari cukup untuk menjadi alasannya bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yujin menoleh kearah Jihoon, "kenapa liatin aku kayak gitu?"

"Senyum kamu cantik."

"Apaan sih Kimbab!" Tentu saja Yujin langsung salah tingkah.

"Senyum terus, ya, kayak gitu. Nggak boleh sedih - sedih."

"Apa sih, ngomongnya aneh mulu." Yujin mengalihkan pandangannya kearah lain, jantungnya berdebar tak menentu mendapat tatapan dari Jihoon tanpa henti.

Setelah degup jantungnya sudah kembali normal, Yujin kembali menoleh kearah Jihoon. Hanya dalam hitungan detik senyum yang ia lihat di wajah Jihoon tadi menghilang begitu saja digantikan dengan ringisan rasa sakit.

Jihoon menunduk, mencengkram perutnya yang terasa perih.

Akh!

"Kimbab!"

Yujin langsung menghampiri Jihoon, ia bantu tubuh lemah itu masuk kedalam tenda untuk meminum obat kemudian berbaring.

Yujin ikut berbaring disamping Jihoon, memeluk tubuh kekasihnya yang sedang merasakan sakit luar biasa.

"Kita kerumah sakit, ya? Kamu kayak kesakitan banget."

Jihoon menggeleng kuat. Ia ingin lebih lama disini, menghabiskan waktu dengan Yujin. "Aku istirahat sebentar, pasti nanti udah baikan."

"Yaudah, kamu tidur. Aku temenin kamu disini."

Jihoon mengangguk kemudian memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak, ia berharap rasa sakitnya akan segera hilang.

Saat Jihoon terlelap, Yujin terus disana menemaninya. Mengusap lembut rambut Jihoon dan juga menyeka beberapa keringat yang tercecer di kening Jihoon.

"Astaga!" Jisung yang ingin masuk ke tendanya langsung mengurungkan niatnya.

be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang