25| pantai

125 15 3
                                    

"Pada kemana woy? Gue kerumah sakit pada gak ada semua!"

Sungchan melakukan panggilan video kepada Jihoon dan terlihat Yujin juga ikut bersama menerima panggilan itu.

"Kita lagi dipantai Chan. Kimbab udah boleh pulang hari ini." Yujin menyahut.

"Sorry gue lupa ngabari lo." Jihoon tersenyum kaku. Ia benar - benar lupa tidak memberi tau Sungchan bahwa ia diperbolehkan pulang hari ini.

"Aish! Awas lo berdua!" Sungchan memasang wajah pura - pura marah. Kemudian menutup panggilan video itu sepihak.

Sebenarnya bukan pura - pura marah, hanya saja Sungchan tak ingin melihat lebih lama interaksi kedua sahabatnya itu yang tengah bahagia bersama.

Saat melakukan panggilan video tadi Yujin sedang berada di samping Jihoon, bersandar pada bahu Jihoon. Mereka sedang duduk di pasir pantai menghadap lautan luas.

Kemesraan dan kebahagian yang terlihat dari kedua sahabatnya itu, Sungchan tak ingin melihatnya. Perih.

Sungchan
|Gue nanti mampir ke kedai lo sebelum kerumah
|Sorry, gue bener - bener lupa gak ngabarin lo Chan

Read


Jihoon langsung mengirim sebuah pesan teks kepada Sungchan sesaat setelah Sungchan menutup telfonya tadi.

Setelah mengirim pesan itu, perhatian Jihoon kembali kepada laut luas yang ada dihadapannya. Ia sedang duduk bersama Yujin dipinggir pantai, menikmati suasana yang sangat tenang.

Hanya terdengar suara ombak dan angin. Karena hari ini hari kerja jadi tidak terlalu banyak orang yang pergi ke pantai itu. Jihoon dan Yujin benar - benar seperti hanya berdua disana, seolah - olah mereka menyewa semua tempat dipantai itu.

"Kita dipertemukan dengan orang - orang yang memang seharusnya bertemu."

"Aku seneng bisa ketemu kamu Kimbab."

Mendengar perkataan Yujin, Jihoon langsung mengalihkan perhatiannya kepada wanita yang kini masih bersandar pada sisi bahunya itu.

"Sama - sama aku terus ya Kimbab. Jangan pergi."

"Aku mau kita bareng - bareng kayak gini terus." Yujin melajutkan bicaranya.

Jihoon menyenderkan kepalanya ke kepala Yujin kemudian meraih tangan Yujin ke gengamannya. Jihoon hanya dapat tersenyum menanggapi semua ucapan Yujin. Karena ia tidak dapat berjanji apapun kepada Yujin saat ini.

Jihoon tidak dapat berjanji untuk terus bersama Yujin, ia tidak bisa berjanji untuk terus berada di sampingnya.

Jihoon sangat tau waktunya sudah tak lama lagi. Cepat atau lambat ia akan meninggalkan Yujin untuk selama - lamanya.

"Yujin-a..."

"Emm?"

"Baik - baik ya saat nanti aku udah gak ada lagi disamping kamu,"

"Bahagia terus ya."

"Tetep jadi Yujin seperti sekarang ini."

"Nanti, jangan bersedih terlalu lama."

Mendengar apa yang dikatakan Jihoon membuat buliran bening milik Yujin langsung menetes tanpa permisi.

Yujin juga tau, seberapa banyak ia meminta Jihoon untuk tinggal, pada akhirnya Jihoon tetap akan pergi meninggalkannya.

Jihoon sakit. Parah.

Kata dokter, waktunya sudah tak lama lagi.

Sungguh Yujin tak mau ditinggal Jihoon, ia masih ingin lebih lama lagi menghabiskan waktu bersama kekasihnya itu.

be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang