23| soju

151 17 1
                                    

Setelah mencantolkan keresek hitam kegagang pintu, Sungchan pergi meninggalkan rumah sakit.

Sungchan kini sedang duduk disebuah warung tenda tak jauh dari rumah sakit, ia memesan sebotol soju dan makanan pendamping. Sungchan ingin mabuk hari ini, ia tak mampu menahan perih hati yang ia rasakan saat tadi melihat Yujin bersama Jihoon.

Duduk sendiri tanpa berteman dengan siapapun, Sungchan terus meneguk soju dengan gelas kecil yang berada di gengamannya. Sesekali ia memakan cumi kering pesanannya.

"Gue yang bodoh atau apa sih sebenernya?!"

"Gue relain Yujin buat Jihoon, tapi gue sakit liat mereka berdua, huft..." Sungchan menghela nafas panjang, ia sendiri tak habis fikir dengan apa yang dirinya sendiri perbuat.

Sungchan rela sakit untuk melihat kedua sahabatnya itu bahagia.

Malam semakin larut, Sungchan masih terduduk sendirian. Ia sudah menghabiskan tiga botol soju hingga membuatnya mabuk.

"Ahn Yujin..."

"Ya! Park Jihoon! Sekali lagi lo buat Yujin nangis gue bakal rebut Yujin dari lo!"

Sungchan terus berguman tak jelas, kepalanya sudah tergletak pada meja dihadapannya, matanya sudah sangat berat. Sungchan benar - benar mabuk. Ia sudah tak sanggup minum lagi, tiga botol soju sudah membuat Sungchan KO.

Sosok Sungchan sebenarnya tidak pernah seperti ini, ia bukan tipe orang yang ceroboh hingga mabuk seperti ini, tapi kenyataan hari ini membuat Sungchan untuk pertama kalinya ingin mabuk untuk melupakan segalanya.

Soju adalah salah satu minuman andalan semua orang saat sedang menghadapi masa sulit, soju adalah teman yang ramah yang dapat membantu melupakan sejenak kepenatan dalam diri.

"Aish, chuwo!"

Tubuh Sungchan mulai sedikit mengigil karena udara malam yang cukup dingin, pasalnya Sungchan kini hanya menggunakan kaos karena jaket yang ia kenakan tadi ia berikan kepada Yujin.

Sungchan mulai berdiri, ia memasukkan tangannga yang dingin kedalam kantong celananya kemudian hendak pergi dari warung tenda.

Melihat Sungchan hendak pergi sang pemilik warung tenda menghampirinya untuk menagih bayaran atas minuman dan makanan yang Sungchan santap.

"Joesonghabnida," Sungchan tersenyum tak jelas sambil membungkuk meminta maaf kepada sang pemilik warung tenda setelah ia membayar tagihannya.

Sang pemilik tenda sudah biasa menghadapi orang seperti itu, setiap harinya pasti ada saja orang yang melakukan hal yang sama seperti yang Sungchan lakukan.

Kini sudah jam sepuluh malam, entah dengan sadar atau tanpa sadar Sungchan sambil mengigil kembali memasuki rumah sakit, ia berjalan gontai menuju kamar inap Jihoon.

Dikamar inap Jihoon, Jihoon sedang terduduk di ranjangnya mengamati wajah Yujin yang sedang tertidur di samping ranjangnya.

"Jihoonaaaa," dengan suara khas orang mabuk Sungchan menyembulkan kepalanya diantara pintu kamar inap Jihoon.

"Park Jihoon..." Sungchan tak masuk, ia masih terus diambang pintu.

Jihoon menyadari Suara lirih Sungchan, ia langsung melepas infusnya dengan paksa dan berjalan cepat kearah Sungchan. Jihoon membukakan pintu untuk Sungchan.

"Jihoonaaaa..." Sungchan mengambrukkan dirinya ke tubuh Jihoon.

Jihoon langsung menangkapnya. Ia heran apa yang terjadi pada anak ini. Pasalnya selama Jihoon mengenal Sungchan, Sungchan tidak pernah bertingkah seperti ini.

be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang