20| hard without you

159 18 1
                                    

Hari - hari dimana Jihoon sudah tak pernah lagi bertemu Yujin kerjaannya hanya melamun, saat Sungchan menyuruhnya makan pun ia tak mau sama sekali.

Jihoon terus meminta dokter untuk memperbolehkannha pulang, tapi dokter belum mengizinkan karena kondisinya sama sekali belum membaik.

Yujin menghabiskan hari - harinya berdiam diri dikamar bersama rye.
rye ia bawa kerumahnya semenjak Jihoon dirawat di rumah sakit.
Sesekali Yujin juga pergi ke rumah sakit tapi hanya sampai depan pintu kamar inap Jihoon, ia belum berani untuk masuk. Yujin yakin Jihoon tak akan mengizinkannya, ia takut jika ia masuk hanya akan menimbulkan keributan dan memperburuk kondisi Jihoon.

"Gimana Jihoon udah mau makan?"

"Belum, kerjaannya cuma ngelamun terus." Sungchan menemui Yujin yang sudah berada di depan kamar inap Jihoon.

"Ini tadi gue bikinin kimbab, siapa tau dia mau. Jangan bilang dari gue ya Chan."

"Iya."

"Yaudah Chan gue pamit, gue kesini cuma mau anter itu."

"Hati - hati."

Sungchan kembali masuk ke kamar inap Jihoon dengan membawa kantong kresek yang berisi tempat bekal yang didalamnya ada kimbab kesukaan Jihoon.

"Jisung kirim kimbab ni, lo makan gih, dari kemaren lo belum makan apa - apa Jihoon." Sungchan membuka tempat bekal yang ia bawa kemudian menyodorkan ke Jihoon.

"Kenapa Jisung gak masuk?"

"Dia langdung balik ke kedai bunga, soalnya gak ada yang jaga."

"Bilangin makasih ke Jisung ya Chan. Dan gue juga mau bilang makasih ke elo, lo udah rela ninggalin kedai bunga lo buat jaga gue disini."

"Iya, nanti gue sampein ke Jisung. Udah ah, jangan ngelantur mulu! Buruan makan!"

Jihoon mengambil sumpit yang ada di meja, kemudian mengambil satu potong kimbab, ia masukkan kedalam mulut.

Airmatanya tiba - tiba tumpah membasahi pipi, "rasanya kayak kimbab buatan Yujin. Yujin-a, aku kangen." Batin Jihoon sambil segera mengusap airmatanya supaya Sungchan tak melihat.

Waktu itu Jihoon sempat memakan satu potong kimbab buatan Yujin yang masih berada di wadah bekal, sisa dari kimbab yang ia sampar dan jatuh kelantai. Kimbab ini rasanya mirip dengan itu membuat Jihoon tak dapat menahan tangisnya.

"Gue ngrokok dulu ya keluar." Sungchan yang melirik Jihoon yang sibuk mengusap airmatanya kemudian membuat alasan untuk merokok keluar, supaya Jihoon lebih nyaman.

Jihoon mengangguk, "jangan banyak ngrokok Chan, gak baik buat kesehatan lo."

Sungchan hanya tersenyum, kemudian pergi tanpa menatap kearah Jihoon. Dia tau Jihoon tak mau ketahuan sedang menangis, tapi faktanya Sungchan tau bahwa Jihoon sedang menangis.

Jihoon terus mengambil kimbab yang berada di pangkuannya satu potong demi satu potong, ia mengunyahnya masih sambil terus meneteskan airmatanya. Kimbab pemberian Jisung rasanya benar - benar seperti kimbab buatan Yujin waktu itu.



y_ahn

y_ahn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2.636 like

y_ahn rye tampak sedih, perasaan kita sama :(

View all 13 comments
9 minute ago

Melihat postingan Yujin, hati Jihoon seperti tersayat pisau tajam. Dia beranggapan bahwa dirinya adalah laki - laki terburuk yang ada di bumi ini. Dia telah membuat Yujin terluka erus menerus.

Disisi lain melihat foto rye membuat Jihoon semakin merindukannya. Sejak dirawat Jihoon sama sekali belum pernah bertemu rye.

🐼












Yujin
|Yujin-a gue minta maaf|

Felix
|Lo terlambat lix, Jihoon udah gak mau ketemu gue|
|Maaf lo gak ada artinya!|

Yujin
|Please maafin gue|

you have blocked this account.

"Huft..." Felix mendesah, Yujin benar - benar membencinya, nomornya diblokir.


















Tok..tok...tok....

"Boleh gue masuk?"

"Masuk hyung, jangan saungkan." Jihoon melempar senyum pada laki - laki yang tak asing baginya.

Ya. Felix memutuskan untuk menemui Jihoon setelah tidak dapat lagi menghubungi Yujin.

Di dalam kamar inap Jihoon ada Sungchan yang sedang tertidur di sofa.

"Sorry gue dateng tiba - tiba gini, gue ganggu istirahat lo nggak?"

"Gak papa hyung, sama sekali gak ganggu kok. Ada apa?"

"Gue mau minta maaf sama lo soal ucapan gue tempo hari. Sorry gue lancang nyuruh - nyuruh lo jauhin Yujin padahal gue bukan siapa - siapa."

"Gak usah minta maaf hyung, omongan lo bener, gak seharusnya gue sama Yujin karena gue cuma bakal jadi beban dan ninggalin luka buat dia."

"Bukan, bukan gitu. Gue salah ngehakimin lo dengan pengalaman pribadi gue. Gue sekarang sadar Yujin gak sepengecut gue, dia kuat lebih dari gue Ji. Jadi please lo balik sama Yujin ya? Gue yang salah udah bikin hubungan lo berdua rengang."

"Tapi..."

"Kalian berhak bahagia, gak usah mikirin kata - kata gue kemarin, ok?!"

Jihoon hanya diam,

"Lo berhak bersama Yujin sampek batas waktu lo habis. Yujin sama sekali gak keberatan dengan kondisi lo, dia sayang sama lo Ji, dan lo sayang kan sama dia?"

Jihoon mengangguk,

"Yang harus lo fikirin adalah sekarang, waktu lo masih ada, gak usah mikirin masa depan yang belum tentu terjadi. Hapus semua kata - kata gue tempo hari dari fikiran lo."

"Sekali lagi gue minta maaf, hubungin Yujin sekarang jangan buang - buang waktu lo yang berharga ini." Setelah menyelesaikan bicaranya Felix pamit dan keluar dari kamar inap Jihoon.

Jihoon mencerna satu per satu perkataan Felix, untuk menggambil keputusan apa yang harus dia ambil. Keputusan yang terbaik untuk Yujin.

be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang