09. Ambis

190 56 1
                                    

Anak 11 IPA 1 emang dari sananya pinter semua, tapi nggak seambis itu. Dari 24 siswa cuma Yoshi yang keliatan ambis pake banget.

Yoshi salah satu anak kelas 11 IPA 1 yang jarang berbaur dengan anak kelas. Bahkan gue ngeliat dia di kelas tuh jarang banget. Biasanya dia sering ke perpus atau ke ruang guru.

Dia ini juara 1 di kelas dan juara umum di satu angkatan. Nggak ada yang nggak kenal sama Yoshi, dia juga sering kali ikut OSN makanya jarang berada di kelas.

Bisa dibilang, Yoshi ini tipe anak yang jadi contoh buat ibu-ibu di komplek untuk anaknya, biasanya ibu-ibu itu bakal bilang kayak "kamu tuh kaya Yoshi napa, rajin, pinter, ikut lomba terus, kalem anaknya" atau "Belajar tuh kayak Yoshi gak setengah-setengah. Kamu baru dapet tugas 1 aja ngeluhnya gak ketulungan. Gimana mau juara kayak Yoshi?"

Untungnya lagi, Yoshi bukan anak tetangga gue. Kalau Yoshi tetangga gue bisa-bisa mamah gue ngoceh terus setiap hari. Udah tau anaknya paling males kalau disuruh belajar.

Tapi walau begitu, Yoshi sebenarnya mudah bergaul, dia bukan nggak mau berbaur dengan anak kelas, namun karena dia anak OSN jadi dia lebih sering menghabiskan waktunya di perpustakaan.

Kadang orang yang terlalu pintar atau sering dapet juara umum, sifatnya bakal kaku, serius dan gak bisa diajak bercanda. Kalau Yoshi, humornya masih sama kayak gue, pokoknya asik kalau ngobrol sama dia.

Walau dia terlalu ambis, Yoshi juga bisa bosen belajar, kadang kalau lagi freeclass dia sering gabung ke depan kelas buat ikut nyanyi bareng atau joget-joget di kelas.

📚📚📚

Gue memandang kearah jendela yang tiba-tiba mendung, perasaan gue jadi nggak enak, entah kenapa pasti bakal terjadi sesuatu.

"WOI ANAK IPA 2 ULANGAN FISIKA DADAKAN" Teriak Junghwan yang berlari ke dalam kelas, "Abis ini kelas kita pelajaran Fisika, pasti nih Bu Dewi lagi ngidam"

Kan..... apa gue bilang, perasaan gue gak enak.

Bu Dewi adalah guru Fisika kelas 11 IPA, sekarang beliau lagi hamil muda, ngidamnya aneh-aneh. Kadang suka ngasih ulangan dadakan, kadang kuis, kadang presentasi padahal dia belum jelasin apa-apa, dan lebih parahnya suka jadi siraman rohani kalau ada satu orang yang gak ngerti tentang materi itu. Intinya sekarang lagi masa genting buat anak kelas 11 IPA.

"Masih ada waktu 15 menit lagi sebelum pergantian pelajaran, kita bisa pake waktu itu buat belajar" kata Yoshi yang duduknya di paling depan.

"Ah elah, gue males banget" keluh Fira di samping gue.

"Gue sih pasrah aja deh sama bu Dewi, dia aja belum jelasin materi kemaren masa ulangan mendadak" keluh Jihoon sambil menyenderkan punggungnya.

Tiba-tiba Yoshi berdiri dan berjalan ke papan tulis, "tenang semua, gue bakal ajarin kalian beberapa rumus Fisika yang udah gue pelajarin di rumah, siapa tau keluar di ulangan nanti"

Gue tertegun, gue kira orang pinter itu bakal pelit ilmu, ternyata tidak juga.

Yoshi, membawa buku catatannya lalu menuliskan beberapa rumus dan menjelaskannya dengan singkat, cara dia menyampaikan sangat mudah untuk dimengerti, padahal Fisika adalah pelajaran yang sangat ingin gue musnahkan. Tapi entah kenapa gue jadi sedikit lebih suka dengan Fisika.

Semua anak kelas diam mencatat apa yang Yoshi sampaikan di depan kelas. Gue juga nulis beberapa rumus dan mencoba memahami apa yang dijelaskan oleh Yoshi.

"Jangan dihafal ya, tapi pahami rumus dan tata cara pengerjaannya" Lalu Yoshi menghapus kembali papan tulis, bertepatan dengan itu Bu Dewi masuk ke dalam kelas.

"Hari ini kita ulangan ya anak-anak" ucap Bu Dewi dengan senyum lebar dan bersemangat. Kelas gue cuma senyum kaku lalu dengan pasrah mengerjakan.

📚📚📚

"Yoshi!"

Yoshi menengokan kepalanya dan tersenyum ke arah gue.

Tadi sewaktu bu Dewi keluar kelas, Yoshi juga ikut keluar kelas. Karena ada beberapa soal yang nggak gue mengerti, jadinya gue inisiatif buat nanya ke Yoshi, jadilah gue mengejar Yoshi yang mau kearah ruang guru.

"Kenapa lari-lari kayak gitu?" Kata Yoshi saat gue sampai di depannya. Gue mengatur napas gue.

Jujur aja, jalan Yoshi sangat cepat. Gue yang pendek ini tidak bisa menyamakan jalannya, jadilah gue berlari untuk menyusul Yoshi.

"Untung masih kekejar" ucap gue dengan terbata-bata akibat berlari, "Yoshi, lo ada waktu gak? Gue mau nanya soal Fisika tadi"

Yoshi tertawa kecil, satu kata untuk Yoshi. GANTENG BANGET!!!!

"Ada kok, lo maunya kapan?"

"Eum... pas pulang sekolah gimana?"

"Boleh, nanti lo tunggu di gerbang depan ya"

"Oke Yoshi" gue tersenyum lebar, sangattt lebar karena senang. Yoshi tersenyum dan pamit untuk ke ruang guru.

Gue berbalik dan kembali ke kelas gue.

Kalo ngambis kayak gini sih gue paling semangat kayaknya. Hahahahaha.

TBC

"Hal yang paling susah untuk dipelajari adalah isi hati perempuan" -- Yoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang paling susah untuk dipelajari adalah isi hati perempuan" -- Yoshi

Kelas Ganteng || TREASURE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang