11. Saudara

220 54 4
                                    

Malem-malem banget gue disuruh sama mamah gue ngasih rendang ke rumah Asahi, padahal gue lagi asik rebahan sambil nonton drakor.

Mana hujan dari tadi sore gak berenti, kan gue jadi enak di kasur.

"Abang aja napa mah" gue merengek gak mau nganter, jujur aja gue emang lagi males kemana-mana.

"Kamu ini ya, jadi anak cewek jangan males napa, nanti susah nyari jodoh" gue mencibir dan dengan terpaksa mengambil tupperware isi rendang yang tadi mamah masak.

"Bilang sama mamahnya Asahi, tempatnya nanti aja dibalikin"

Gue cuma berdehem, lalu memakai cardigan biru milik gue.

Dengan malas gue berjalan ke rumah Asahi sambil sesekali mendumal gak jelas, gue langsung masuk ke dalam gerbang rumahnya dengan santai.

Gue emang udah kenal banget sama seisi rumah Asahi, jadi nggak heran kalau gue langsung masuk padahal ada satpam di rumah Asahi.

"ASSALAMUALAIKUM, MAS ACA" gue berteriak, asisten rumah tangga Asahi membukakan pintu rumah.

"Eh eneng Queen, masuk aja"

Gue mengangguk lalu berteriak kembali, "Mas Acaaaaa~"

Gue dengan enteng berjalan masuk dan kearah dapur. Di dapur terlihat banyak orang yang ada di meja makan menatap ke arah gue.

Tapi orang yang pertama kali gue lihat adalah...... Asahi.

Iya, muka Asahi memerah kayak mau nabok gue, gue langsung menutup rapat mulut gue.

"Eh ada Queen" mamah Asahi berdiri dan menghampiri gue.

Yang bikin gue kaget, di meja makan itu ada Yoshi. Iya Yoshi yang tadi sore di rumah gue ngajarin Fisika sekarang lagi duduk anteng sambil makan puding mangga yang beberapa hari lalu gue makan juga di rumah Asahi.

Yoshi kayak nahan ketawa dari tadi.

"Tante, ada rendang dari mamah. Kata mamah tupperwarenya nanti aja dibalikinnya"

"Wah.... makasih Queen, kebetulan banget kita mau mulai makan. Gimana kamu mau makan bareng?"

"E-eh gak usah tante, Queen juga mau makan malem kok" gue tersenyum gak enak dan mencuri pandang kearah Asahi. Kayaknya anak itu marah beneran sama gue.

"Yah... yaudah kalau gitu, bilang sama mamah kamu, makasih ya. Kapan-kapan kamu harus makan disini"

"Iya tante pasti"

"Padahal mau tante kenalin saudara Asahi loh, kalian satu kelas kan?"

"Eh?" Gue ngebug, cuma bisa diam sambil nyengir kuda, "mungkin lain kali tante, kalau gitu Queen pamit. Maaf mengganggu acaranya tante"

"Nggak masalah Queen, kan tante udah anggap Queen anak tante juga, kalau gitu hati-hati di jalannya"

Gue mengangguk dan salim ke mamahnya Asahi lalu pergi. Tak lupa juga pamit dengan seisi rumah sambil membungkuk.

Dalam perjalanan hape gue geter-geter terus, sesampainya di rumah gue membuka pesan spam dari Asahi.

Asahi

| Pendek, kita musuhan!
| Bodo amat, kita musuhan!
| Sampe di sekolah ada yang tau, fiks kita gak kenal seumur hidup!
| Bye
| Gue ngambek!

Lah???

Gue menatap bingung pesan Asahi dan berjalan ke kamar.

"ADEK!!! UDAH DI KASIH BELUM RENDANGNYA"

Kelas Ganteng || TREASURE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang