Tidak biasanya pisau yang ia pakai sulit untuk menembus arteri manusia. Hanya karena lebih dari dua hari tak ia gunakan seharuanya tak setumpul ini
Sekarang bagaimana? Korban di hadapannya masih hidup dan merintih sementara pisaunya enggan robek kulit itu hingga koyak
TLING-
Pisau tajamnya ia lempar sembarang. Tidak ada gunanya juga ia memakai barang yang sudah tak berfungsi.
Tap
Tap
Tap
Derap sepatunya memecah keheningan, semakin membuat sang korban mengigil diantara rintihan nyeri. Ia merunduk hanya untuk mencomot satu buah batu koral dengan ujung bergerigi kasar
Tuk-
Ia mendesah malas karena topeng miliknya jatuh ke atas tanah. Ia pasang kembali benda untuk tutup identitasnya tersebut, wajah tampan yang di sia-siakan. Lanjut kakinya melangkah, berdiri di hadapan sang korban yang malang
Satu tangan terangkat, lalu berayun-
ZRASH!
Tempurung kepala sang korban hancur. Beberapa bagian terburai, penuh oleh darah kehitaman
Rintih juga tangis kecil yang sebelumnya mengalun bagai nyanyian malam pilu kini total bungkam, sisakan keheningan yang mencekam
Ia lempar batu koral tersebut dekat dengan pisau tumpul miliknya, ia bawa mayat korban dengan kepala hancur tersebut. Satu kali ayunan, tubuh sang korban jatuh kedalam jurang. Dimakan oleh riuhnya ombak menabrak karang
Jas hitamnya kotor oleh nodah, kotor oleh dosa. Topeng untuk sembunyikan identitasnya ia tarik terbuka
Ini adalah pekerjaannya yang terakhir. Sudah lebih dari dua ratus nyawa habis dalam genggaman. Ia sudah cukup lelah dan muak dengan mayat yang bergelimang
Ia berhenti.
Lemparkan jas hitam juga dasi merah yang selama ini selalu ia bawa dalam setiap 'pekerjaan' dan jangan lupakan... Topeng putih usangnya yang sudah retak di beberapa bagian, ia lempar pula kedalam jurang
Manik dengan hazel tajam pandang betapa rakus deburan ombak itu menerjang. Lahap 'kostum'nya kedalam perut laut, berharap dosanya pun ikut tertelan masuk kedalam
"...."
Langkahnya ia bawa masuk kedalam sedan hitam. Sedan yang sudah bobrok dan akan ia buang di tengah jalan nanti. Sedan yang selama ini menemaninya bekerja
Semuanya akan ia lenyapkan. Karena ia akan memulai kehidupan lain sebagai manusia baru
-•••-
DOK'
DOK'
DOK'
"permisi pak minho, paket!"
CKLEK-
"Ck!"
Minho, lelaki 28 tahun bekerja sebagai freelance writer harus mau direpotkan oleh 'kurir paket' jadi jadian yang tak pernah henti mengganggu harinya
"Yee, lagian di rumah mulu lo. Makasih kek paketnya udah gue ambilin"
"Ganggu. Gue bisa ambil paketnya sendiri bego"
"Begadang terosss, cari pacar sono biar bisa ngew-"
BLAM'
Pintu tertutup. Minho hanya bisa bersabar miliki tetangga cerewet yang hobi ganggu kehidupan orang lain. Padahal ia biasa mengambil paket di malam hari, kosnya menyediakan tempat khusus untuk menyimpan paket agar tidak menganggu di jam jam kerja atau istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story || Ddongie
Fanfiction❁ Ddongie's Library 🌻 ➤ OneShoot ➤TwoShoot →MinSung →ChangLix →ChanMin →HyunJeong • Ji Centric •「BxB」• [started : 09-06-20]