Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix menyeret langkahnya masuk ke dalam sebuah rumah yang sudah sangat usang
Tidak ada yang bisa ia lakukan lagi selain berteduh di bawah rintik hujan yang semakin lama semakin deras
Lelaki manis dengan freckless itu menatap takut-takut ke dalam rumah . sebenarnya felix adalah lelaki penakut , tapi ia harus menahan rasa takutnya untuk kali ini
"Jisung , seungmin" felix merindukan dua teman nya yang tak tau sekarang ada di mana
Mungkin jika ada mereka , dirinya tidak akan berakhir seperti ini .
"Siapa kau?"
Felix terperanjat saat sebuah suara berat menggema di dalam ruangan . ia menoleh ke arah lorong dengan wajah ketakutan nya
Seorang lelaki muncul di sana . menatap nya dengan tajam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix bergidik ngeri melihat otot tangan si lelaki itu yang cukup besar . lalu ia membandingkan nya dengan miliknya
jauh berbeda .
"Maaf menganggu . b-boleh aku meneduh sebentar ?" ucap felix dengan suara yang mulai bergetar karena rasa dingin dari baju nya yang basah kuyup
SET—
Lelaki itu menyerahkan handuk berwarna putih ke arah nya . felix mengerinyit
"Kau bisa flu . keringkan tubuhmu dan hangatkan di dalam sana . aku memiliki perapian"
Felix menunduk , handuk sudah ada di tangan nya . ia peluk erat-erat
Felix tak melangkah kan kakinya sedikitpun saat lelaki asing itu meminta nya masuk
"Jangan takut . aku tidak akan melakukan hal buruk , tapi terserah sih . jika kau ingin mati kedinginan di sana , aku tidak perduli"
Derap langkah lelaki itu menggema . felix menggelengkan kepala , lebih baik ia mengikuti lelaki itu daripada dirinya berdiri seorang diri di ruangan gelap dan mengerikan itu
Saat tau jika felix mengikuti . lelaki itu memasang senyum kecil di wajahnya
