'duh gimana ya, pokoknya mending jangan. Ga tau kenapa dia tuh aneh banget anaknya, gue denger dari kak changbin kalo hyunjin tuh misterus nyeremin gitu.
Ga ada yang mau ngobrol sama dia kalo ga penting-penting banget! selain dia orangnya dingin dan cuek, dia tuh kadang suka liatin orang pake tatapan aneh pokoknya nyeremin. Lo jangan deket-deket pokoknya!'
Sekilas, kalimat yang jisung ucapkan mengalun di dalam kepala. Jika saja ia lebih percaya pada temannya itu mungkin semua ini tidak akan terjadi kan?
Ugh- jeongin merasa kepalanya sedikit memberat, dan pandangannya berputar samar.
Hyunjin membawanya ke sebuah ruangan. Ruangan yang entah milik siapa, ia tidak bisa melihat isi dari ruangan tersebut karena tidak ada pencahayaan satupun di dalam ruangan tersebut.
"Mmph" jeongin berusaha gerakan tubuh namun tidak bisa. Tangannya terikat, mulutnya pun di tutup oleh kain. Apa maksud dari semua ini? Kenapa hyunjin melakukannya? Jeongin tidak ingat jika dirinya memiliki salah pada lelaki tinggi itu
CKLEK-
Pintu terbuka, siluet hyunjin ada di sana. Berjalan ke arahnya tanpa menutup pintu membuat jeongin berpikir keras bagaimana caranya ia melepas semua ikatan ini dan bergegas kabur melalui celah pintu yang terbuka
"Jeong?" suara itu mengalun diikuti aroma parfume khas milik hyunjin yang menguar masuk kedalam hidungnya. Jeongin terkesiap saat lelaki itu berlutut tepat di hadapannya
Tangan dengan jemari lentik hyunjin mengarah pada jeongin, menyapu anak rambut ke samping namun jeongin dengan segera palingkan wajah ke arah lain
"Sorry, gue ga bermaksud kasar sama lo. Gue cuma-kaget"
Huh? Jeongin kembali menoleh menatap hyunjin tepat di mata, walau samar karena kondisi ruangan yang gelap namun ia masih bisa menatap sorot itu. Kenapa nada suara hyunjin berubah? Kenapa juga rautnya terlihat menyesal? Jeongin bingung
"Oke gue bakal jujur sama lo. Gue yang selama ini ngirim pesan tanpa nama itu, gue ga tau gimana cara deketin lo dan lagi gue ga yakin lo bakal mau kenal gue. Lo tau kan gosip sekolah yang beredar tentang gue?"
Gosip apa? Jeongin bahkan mengenal hyunjin baru-baru ini melalui jisung, itupun hanya info singkat dan mengaitkan gosip yang hyunjin singgung
"Gue bakal jelasin alesan kenapa gue bisa kenal dan berakhir jadi penggemar lo, gue bakal jelasin itu nanti. Untuk sekarang gue mau sama lo dulu"
Sial, jeongin kembali meremang ngeri saat ujung jari hyunjin mengusap lembut rahangnya, naik menuju daun telinga dan mengusapnya lambat. Tidak sadar jika wajah hyunjin sudah berada tepat di hadapannya
Kelopak itu terbuka dengan sorot lembut menatap jeongin, dari bibir hingga mata. Hazel berbeda warna saling beradu dan memaku, jeongin baru sadar jika hyunjin memiliki mole di bawah mata dan itu terlihat cantik di matanya
Saat jisung mengatakan hyunjin adalah lelaki dengan visual pangeran di sekolahnya, jeongin setuju akan itu. Jika saja hyunjin memiliki sikap yang normal mungkin lelaki ini sudah menjadi player
Alih-alih menjadi player, hyunjin malah membuang waktunya hanya untuk menjadi penggemarnya. Jeongin tidak memiliki apa-apa untuk di puja, kenapa hyunjin melakukannya? -pertanyaan itu memenuhi otak jeongin hingga detik ini hingga tanpa ia sadari hyunjin sudah melekatkan ranum tebalnya pada bibir jeongin yang tertutup kain
DEG
DEG
DEG
Takut, khawatir, ngeri, dan berdebar bercampur menjadi satu. Jeongin tidak pernah memiliki hubungan dengan siapapun sebelumnya, jadi saat hyunjin sentuh ranumnya walau terhalang kain rasanya jeongin merasa ada gemuruh asing di dalam perut
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story || Ddongie
أدب الهواة❁ Ddongie's Library 🌻 ➤ OneShoot ➤TwoShoot →MinSung →ChangLix →ChanMin →HyunJeong • Ji Centric •「BxB」• [started : 09-06-20]