Minho tatap jam pada pergelangan tangan, pukul empat sore. Ia sudah selesai dengan segala tugasnya yang menumpuk di atas meja, bergegas bangkit untuk pulang.
Tentu sebelum pulang dirinya akan mampir dulu untuk membeli kopi guna hilangkan penat dan suntuk di kepala
Bersamaan dengan langkah kakinya yang menuju lift, pintu sang direktur ikut terbuka, tampilkan lelaki dengan tubuh atlentis dengan jas rapih.
Surai pirang si lelaki di sisir oleh tangan secara asal
Minho menatap datar christopher bang sang direktur di kantornya.
Sialnya lelaki itu memilih masuk kedalam lift yang sama dengan dirinya. Dan lebih sialnya lagi kantor mereka berada di lantai 20 yang mana akan memakan banyak waktu untuk dirinya berada dalam satu lift dengan si direktur
Christ menatap minho, alih-alih membungkuk hormat minho lebih memilih untuk mengangguk seadanya. Ia tidak mau terlihat begitu tunduk pada lelaki blonde di hadapannya saat ini
Christ yang memang sudah terbiasa dengan tingkah minho hanya diam dan berdiri lebih depan dibanding minho.
Minho tatap datar bagaimana christ mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana, lelaki blonde itu masuk kedalam roomchat dengan display name Homey 💗 yang tertera
Minho alihkan pandangannya dari ponsel menuju jemari si blonde. Ada cincin di jari manis lelaki itu yang menandakan jika si blonde sudah bertunangan
Tentu.
Dan tunangannya adalah mantan kekasihnya saat sekolah di bangku SMA.
Lelaki yang sangat amat minho cintai hingga detik ini. Walau sudah beberapa tahun yang lalu hubungannya kandas, namun rasa yang minho bawa sama sekali tidak pudar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minho alihkan pandangannya dari ponsel si blonde. Sejak dulu memang kebiasaanya tidak berubah, jisung selalu mengeluh sakit perut namun—
Minho terkekeh kecil 'christ tidak tau makanan apa yang jisung inginkan saat perutnya sedang sakit'
Christ menoleh saat mendengar kekehan dari salah satu staff di kantornya. Ia tatap minho sejenak
"Ada apa minho?"
"Tidak ada"
Christ mengangguk kecil lalu kembali pada posisinya membelakangi si face of the office
"Saya sedikit bingung belakangan ini—" christ membuka suara namun masih pada posisi semula yang membelakangi minho
"—kenapa bocah-bocah dimasa sekarang banyak yang mengeluh sakit perut sampai gak mau makan"
"...."
"Padahal makan itu bagian penting yang ga boleh dilewatkan"
"Sepertinya anda kurang memahami bocah itu pak christ. Saat sakit perut dan bocah yang dimaksudkan anda itu tidak mau makan mungkin maksudnya tidak seperti itu"
