25. Jangan!

11 2 0
                                    


BAGIAN DUA PULUH LIMA

NOW PLAYING : MONDAY KIZ & PUNCH - ANOTHER DAY

****

pulangmu terlambat, kuncimu hilang
rumahmu sudah terisi oleh orang lain.

pulangmu terlambat, kuncimu hilangrumahmu sudah terisi oleh orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Ersya dan yang lainnya memutuskan kembali ke kelas setelah insiden Dino yang harus digotong ke ruang UKS oleh petugas PMR karena tergeletak tak sadarkan diri.

Tidak ada yang membantu Dino atau sekedar menemani nya di UKS, Dimas melarang mereka semua melakukan itu. Bahkan kejadian beberapa menit yang lalu itu hanya mereka anggap angin lalu.

"Lo yakin si Dino gak kenapa-kenapa?" Tanya Fabian sedikit khawatir.

"Biarin, udah biarin aja gak usah lo pikirin." Seru Dimas.

Cowok itu sepertinya masih memiliki dendam kesumat, bahkan setelah melempari Dino dengan bola voli tadi dia langsung pergi ke kantin membeli pop ice tanpa meninggalkan rasa belas kasihan.

"Kalo dia amnesia gimana? Kan gak lucu." Ujar Tania yang duduk di depannya.

"Apa peduli gue." Sinis Dimas.

"Gitu-gitu juga temen lo Dim." Ucap Karina.

Dimas hanya menaikan kedua bahunya acuh, pandangannya beralih pada Angga yang sepertinya sedang mengganggu Ersya. Ia menggeser duduknya beralih di samping kursi Ersya.

"Ca." Panggil Dimas.

"Apa?" Sahut Ersya tanpa melihat Dimas, ia masih sibuk mengikat rambut panjangnya.

Merasa tidak di respon Dimas beralih menyenggol kaki Angga.

Tau apa yang sedang dipikirkan Dimas Angga pun tersenyum jail. "Tumben diem aja." Ucap Angga.

"Enggak." Jawab Ersya singkat.

"Kok diem aja, sawan ya lo." Ujar Fabian ikut bergabung.

Ersya menghela nafas menatap Fabian tajam."Lo yang sawan."

"Eh gue baru nyadar, ternyata si Mumun lebih tinggi dari Ersya." Kata Bayu yang baru datang. 

"Seriusan lo." Sela Fabian dengan wajah yang di buat-buat kaget.

Dimas tertawa geli sambil menendang pelan kursi Ersya. "Gue saranin lo harus stok susu peninggi badan deh Ca." 

"Olahraga teratur juga." Tambah Angga membuat seisi kelas tertawa.

Memejamkan mata kesal, berusaha menahan diri untuk tidak menggantung keempat cowok yang selonjoran di atas lantai itu ke tiang bendera. Ersya memang paling pendek di antara teman-teman sekelasnya, tapi ya sudahlah jangan diperjelas lagi. Saya sudah sadar diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMIT [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang