16-senja-

54 4 2
                                    

-Happy Reading-

BAGIAN ENAM BELAS

NOW PLAYING : VADI AKBAR - TANYA JADI RASA

****
Tak salah lagi aku selalu mengagumi senja. Senja cukup lapang untuk menampung gelap dan cahaya juga duka dan suka secara bersamaan.

****

Jari-jari lentik Ersya mulai mengetikkan cerita di laptop kesayangannya, hal yang kerap sekali ia lakukan. Menulis apa saja tentang isi hatinya dan bagaimana hari-harinya. Terkadang Ersya tidak bisa menceritakan apa yang ia rasakan kepada orang lain, karena menurutnya tidak semua orang harus mengerti tentang privasinya, apalagi masalah hati.

Ersya memejamkan mata menghela nafas panjang. Aldian Alfaro, nama itu terus terngiang-ngiang di kepalanya. Bagaimana dia bertemu pertama kali dengannya adalah sesuatu hal yang sangat tak terduga. Aldian adalah sepupu Dimas, tapi ia tidak pernah melihatnya saat Dimas mengajaknya ke acara keluarga besarnya. Entahlah dia tidak pernah menghadiri acara keluarga atau Ersya yang tidak terlalu memperhatikan.

Aldian adalah satu dari beribu cowok yang nyaris sempurna bahkan bisa dibilang sempurna, Bagaimana tidak sempurna, tampan, baik hati, pintar, ah pokoknya plus plus paket lengkap. Siapa saja nanti yang menjadi pacarnya pasti sebuah anugrah terhebat bagi si cewek, bisa jadi pacar cowok seperti Aldian.

Sama temen aja perhatian apalagi sama pacar. Batin Ersya.

Membayangkan wajahnya dan perlakuannya saja membuat Ersya senyum-senyum sendiri. Sudah dipastikan siapa saja yang melihat Ersya saat ini pasti akan mengira jika Ersya itu gila.

"Astagfirullah otak gue mikir apa barusan, istighfar Ersya" Ersya menepuk-nepuk keningnya, ia menutup laptopnya lalu mencari ponsel.

Tak ada pesan sama sekali dari semua aplikasi, hal itu membuat Ersya meringis.

"Ngenes amat hidup gue" Desahnya pelan.

Beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi membuat Ersya mengerutkan keningnya, tumben-tumben ada yang mengirim pesan padanya. Biasanya hanya teman-temannya yang meminta pap tugas ataupun Dimas yang mensepam tidak jelas. Jika ditanya pasti akan beralibi gratisan sms lagi banyak. Kurang kerjaan banget.

Ersya segera mengecek siapa yang mengirim pesan. Perlahan senyumnya mulai mengembang, baru saja dipikirkan orangnya ngerasa. Entah hanya dengan membacanya saja mampu membuat Ersya tersenyum seperti ini.

Aldian Alfaro :
Free?
Bantuin gue beli barang bisa?

Ersya langsung mengetik balasan untuk Aldian secepat mungkin.

Ersya:
Bisa kok, kebetulan lagi bosen di rumah aja

Aldian Alfaro :
Oke 

"Irit banget balesnya, puasa ngetik kali nih orang" Cibir Ersya

Aldian Alfaro :
Gue jemput 1 jam lagi

Ersya :
Siap

Sebuah pesan kembali masuk, tetapi bukan balasan dari Aldian, melainkan manusia kurang kerjaan, siapa lagi kalau bukan Dimas.

DimasJomblo:
Ca maen yokk!!
Gue gabut nih

Ersya:
Yahh anda kurang beruntung, bidadari cantik mau kencan sama pangeran tampan.

RUMIT [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang