14-dekat-

59 7 0
                                    

-Happy Reading-

BAGIAN EMPATBELAS

NOW PLAYING : RAN - PANDANGAN PERTAMA

****
Senyummu saja sudah membuatku jatuh cinta, apalagi sama orangnya.


****

Hal kedua yang di paling di sukai bagi pelajar yakni kantin. Semua murid berbondong-bondong keluar kelas untuk menuju ke tempat yang menjadi surga para pelajar. Seperti empat cowok berwajah tampan tengah duduk di salah satu tempat duduk dikantin.

"LO SERIUS?" Fabian membelalakan mata tidak percaya Dimas menceritakan jika ia ingin menyumbang lagu saat pensi ulang tahun sekolah.

"Awalnya gue gak yakin. Tapi, gitu deh gue mau ngasih kejutan buat seseorang"

"Siapa?" Tanya Dino.

"Ada, cewek cantik"

"Anak SMA Mutiara juga?" Tanya Dino lagi.

"Hooh" Gumam Dimas

"Kita kenal" Tanya Angga

Ya, mereka adalah Dimas, Fabian, Angga dan Dino. Sedangkan Ersya dan Tania, kedua gadis itu sedang sibuk di ruang OSIS.

"Apa jangan-jangan Ersya? Lo udah mulai suka sama dia?" Tanya Fabian semakin membelalakan matanya.

"Gak" Jawat Dimas cepat.

"Terus kalo bukan Ersya siapa? Mantan lo?" Ucap Angga.

"Ngapain coba gue nyanyi buat mantan, gak guna banget" Sinis Dimas

Dino menyengir "siapa tau lo gagal move on," Jawabnya enteng.

"Gue udah move on asal lo tau" Kesal Dimas.

"Kalo begitu, penampilan lo bakal lo persembahkan buat tuan putri yang mana?" Tanya Fabian yang mulai kehilangan kesabarannya.

Dimas tidak akan memberi tahu untuk siapa penampilannya, karena dia akan memberikan kejutan kepada semua orang. Dimas harap semua orang akan terkejut. Dasar geje

"Gue serius curut, lo nyanyi buat siapa?" Tanya Fabian lagi yang hanya di jawab acuh oleh Dimas.

"Lo tanya sampe nenek moyang lo hidup lagi" tunjuk Angga ke arah Dimas. "Gak bakal nih anak kasih tau".

"Tau ah, terserah lo" Pasrah Fabian.

****

"Yang lain kemana sih, masak ini semua kita yang ngerjain" keluh Tania yang sedang sibuk dengan berbagai tumpukan kertas.

"Ini kan jam istirahat, pastinya ya pada di kantin lah" Jawab Ersya lalu kembali fokus pada layar laptopnya.

"Seharusnya pada punya kesadaran dong bantuin kek, atau bawain makanan kesini" Omel Dinda kakak kelas mereka.

"Doi kaga peka kak" Sahut Tania santai.

Suasana kembali hening, mereka bertiga kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Lo gak latihan buat pensi Sya?" Tanya Dinda memecah keheningan.

"Latihan mah gampang, gue bantuin kalian aja dulu" Jawab Ersya tersenyum manis.

"Terharu gue Sya" Sahut Tania dramatis.

"Alay lo" Sinis Dinda.

Tania melirik kesal ke arah Dinda, "terserah gue dong kak"

RUMIT [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang