Chapter 16

1K 139 21
                                    

- Kebangkitan -

Hinata menoleh ke arah kanan dan kiri berulang kali. Ke mana laki-laki bermarga Uchiha itu pergi? Ia terbangun sendirian di kamar ini. Tak pernah laki-laki itu bangun mendahuluinya. Namun, suara sesuatu yang meledak terdengar mengalun tiba-tiba. Hinata segera pergi mengecek asal suara tersebut.

Sasuke?

Laki-laki itu mengeluarkan Susano'o nya. Melepas ikatan tali yang menutupi kedua mata kelamnya seraya berkata, "Kita harus mengujinya di luar."

"Mata ini...," membuka kedua matanya perlahan.

"Melihat kegelapan dengan cukup bagus." tambahnya.

Sasuke membalikkan tubuhnya dan menatap Hinata dengan tatapan bertanya. Hinata mengangguk pelan, membuat Sasuke terlihat cukup bangga. Sasuke mengajak Hinata untuk bersiap-siap. Dia juga harus mengganti pakaiannya seperti yang biasa.

Hinata menoleh ke arah Sasuke yang sudah keluar dari dalam kamar. Sasuke melirik sebentar ke arah Hinata yang sudah siap, ia memakai jubah itu. Setelahnya, Sasuke berjalan lebih dulu. Saat ini, Sasuke tidak banyak bicara seperti kemarin. Nampak serius kali ini.

Hinata berjalan sedikit lebih cepat agar menyejajarkan posisi mereka. Ketika mereka berdua benar-benar keluar, Sasuke menghancurkan pintu markas kerangka itu menggunakan pedang Kusanagi-nya. Pintu itu roboh tepat setelah Hinata dan Sasuke melompat ke atas tebing yang tinggi.

Zriiiingg
Klek

Sasuke mengembalikan pedang itu ke tempat asalnya, mereka berdua kemudian pergi. Hinata memundurkan dirinya sedikit ke belakang. Selama diperjalanan, tidak ada yang membuka percakapan. Sampai akhirnya, hujan yang turun menimbulkan suara.

Rambut, baju, dan jubah di bagian bahu dan sekitarnya telah basah karena mereka terus berjalan. Suara beberapa orang berlari terdengar perlahan-lahan. Ketika kian mendekat, Sasuke menghentikan langkahnya dan beralih memutarkan tubuhnya. Hinata pun secara otomatis mengikuti gerakan yang dibuat oleh Sasuke.

Lima belas orang Shiro Zetsu.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya salah satu.

"Apa yang terjadi dengan tubuh asli kami yang menjagamu?"

"Kau tidak membunuh tubuh asli kami, bukan?!"

Sasuke berkata dengan tenang, "Dengan kalian sebanyak itu, semoga bisa membuatku lebih tenang."

Tak lama setelah itu, Shiro Zetsu mulai berlari menyerang Hinata dan Sasuke. Namun, dengan cepat Sasuke mengaktifkan Eternal Mangekyo Sharingan miliknya.

"Susano'o!" mengeluarkannya dan ikut menyelimuti di sekitar Hinata. Kemudian, tangan sebelah kiri Susano'o itu muncul api hitam dan langsung menyerang kelima belas Shiro Zetsu.

Ketiga belas Shiro Zetsu ludes dilahap oleh api. Akan tetapi, Sasuke tak membiarkan seorang Shiro Zetsu ikut menyusul. Tangan kanan Susano'o menyeret kepala Shiro Zetsu untuk dihadapkan kepada Sasuke.

Mengaktifkan sharingan untuk mengetahui informasi yang ada di kepala Shiro Zetsu. Shiro Zetsu ada di bawah genjutsu-nya. "Perang sudah dimulai... menangkap Killer B dan Uzumaki Naruto. Jika kau tak segera, semakin banyak teman yang akan datang membantumu lagi dan lagi.."

Sasuke tersenyum dan memejamkan kedua matanya, "Sepertinya Naruto sudah lupa, apa itu kekuatan yang sebenarnya."

Mengambil pedangnya dan,

Sreett

Kepala itu terpisah dengan tubuh yang baru saja jatuh. Lalu Sasuke berucap, "Aku akan pergi ke tempat kau berada untuk memutus ikatan itu."

What If : Akatsuki adalah HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang