Chapter 4

2.7K 287 14
                                    

- Hancur -

"Ohayou minna... Perkenalkan, namaku Umino Iruka. Aku yang akan menjadi sensei kalian di akademi ini." kata seorang laki-laki yang kini tengah berdiri di hadapan semua murid.

"Ha'i..!" ucap serentak semua murid di kelas itu.

Pelajaran tentang hal-hal dasar pun dimulai. Hinata kecil sesekali melirik ke arah kanan. Ia menemukan seseorang yang pernah dijumpainya beberapa hari yang lalu kini tengah duduk di seberang meja.

Orang itu adalah Uchiha Sasuke. Walaupun agak sulit untuk memandang si bungsu Uchiha itu dikarenakan terhalang dua anak laki-laki seusianya yang duduk di samping kiri Sasuke kecil. Satu meja memang ditempat olehi tiga anak. Menurut Hinata kecil ada yang aneh dengan Sasuke kecil. Dilihat dari sikapnya, ada yang berbeda.

Hinata kecil yang sibuk dengan pemikirannya sendiri akhirnya terkejut ketika mendengar suara bel. Murid-murid lain berhamburan keluar kelas. Sementara, di dalam kelas hanya ada Hinata kecil, tiga anak laki-laki, dan Sasuke kecil.

Anak itu ingin sekali menyapa Sasuke kecil. Namun akhirnya niatnya untuk menyapa Sasuke kecil ia urungkan karena sebelumnya ada seorang anak laki-laki yang akan pergi ke luar kelas, sudah lebih dahulu menyapa Sasuke kecil. Anak bermarga Uchiha itu hanya diam dan terlihat dingin. Anak laki-laki yang menyapa itu langsung berlalu pergi keluar ketika melihat Sasuke yang tidak bereaksi apapun.

Hinata kecil bingung, ada apa dengan Sasuke? Itu pertanyaan yang terus membanjiri otak kecilnya. Bukankah, Sasuke kecil adalah orang yang ceria dan jahil?

'Ada apa dengan Sasuke–san? Kenapa tiba-tiba menjadi sosok yang pendiam seperti itu?' batin anak itu sambil terus memandangi Sasuke kecil dari tempat duduknya. Sedari tadi, dia belum beranjak kemana-mana.

Hinata kecil langsung menoleh ke belakang begitu dia mendengar suara bisik-bisik dua anak laki-laki yang duduk di belakang Hinata kecil dengan suara yang sedikit keras.

"Kau sudah mendengarnya?" bisik anak berambut hitam.

"Belum." jawab anak berambut cokelat.

"Ku dengar dari Tousan jika anak itu adalah anak satu-satunya yang menjadi anggota klan Uchiha.." kata anak berambut hitam sambil sesekali melirik Sasuke kecil.

Hinata kecil tahu siapa yang mereka maksud, jelas sekali jika Sasuke kecil lah yang mereka maksud. Hinata kecil masih setia mendengarkan cerita bisikan dua anak laki-laki di belakangnya itu.

"Kau tahu? Kemarin malam, seluruh anggota klan Uchiha dibunuh dan dibantai habis-habisan, akan tetapi anak itu tetap dibiarkan hidup. Dan yang membantai klan Uchiha itu ternyata adalah kakak kandung anak itu sendiri loh..!" lanjut si anak berambut hitam.

Hinata kecil membulatkan kedua matanya, 'Seluruh anggota klan Uchiha dibunuh dan dibantai habis-habisan? Tidak mungkin! Dan lagi, kenapa hanya Sasuke–san yang masih hidup?'

'Dan apa tadi? Kakak Sasuke–san yang membantai dan membunuh klan Uchiha? Jangan bilang jika itu adalah Itachi–nii... Tidak mungkin! Itachi–nii adalah orang yang baik..!' teriak batin Hinata kecil. Anak itu tidak percaya jika yang melakukan semua itu adalah Itachi, ia menggeleng pelan.

"Anak itu punya berapa saudara?" Tanya si anak berambut cokelat.

"Satu.... dengar-dengar dari Tousan namanya Itachi." jawab anak berambut hitam.

Hal itu membuat Hinata kecil semakin terkejut lagi. 'Jadi benar pelakunya Itachi–nii?'

Hinata kecil benar-benar kaget bukan main. Mungkin, itulah alasan dibalik sikap Sasuke kecil yang kini menjadi pendiam dan dingin. Hinata kecil memahaminya sekarang.

What If : Akatsuki adalah HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang