- Konoha -
Hinata terdiam. Tanpa mengatakan sepatah kata apapun, Hinata membalikkan tubuhnya. Shiro Zetsu yang melihat itu, langsung berlari dan bersiap menyerang Hinata.
Hinata hanya mengangkat tangan kanannya lurus sejajar dengan bahu. Lalu tak lama kemudian muncul sebuah tulang yang mengeras dari telapak tangannya, sedetik kemudian Hinata menembakkan tulang yang mengeras tersebut dengan cepat.
Jleb
Tulang itu menusuk perut Shiro Zetsu. Perlahan-lahan, tubuh Shiro Zetsu musnah menjadi abu. Hal ini tentu saja membuat mereka yang ada di sana terkejut bukan main. Pasalnya, mereka belum pernah melihat jutsu seperti itu sebelumnya dan kemungkinan besar itu adalah jutsu yang langka.
"Jutsu macam apa itu?" lirih wanita berambut denim itu, Konan.
"Jutsu yang sangat berbahaya." kata Itachi menilai.
"Sudah ku bilang, bukan?" cakap Pain sambil menatap ke arah pria bertopeng yang kini hanya terdiam.
"Bagaimana?" lanjutnya.
"Kau boleh bergabung dengan Akatsuki." akhirnya pria bertopeng itu–Tobi, mengeluarkan suaranya. Hinata hanya memandang pria bertopeng itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Pain yang melihat reaksi Hinata seperti itu pun berkata, "Aku dan Itachi yang akan melatihmu."
"Baik."
"Ambil ikat kepala yang ada di lehermu." Hinata menunduk untuk melihat pelindung kepala berwarna biru yang telah dia dapatkan satu bulan yang lalu.
"Gores lurus mendatar menggunakan kunai. Itu adalah salah satu bukti bahwa kau telah menjadi anggota bagian dari Akatsuki." Hinata melakukan apa yang seperti Pain katakan.
SREEEEET!
Selesai menggores ikat pelindung kepala, Hinata berkata, "Izin keluar dari ruangan ini."
Begitu mendapat izin, Hinata berjalan keluar dengan pelan. Pain tentu membukakan tembok itu untuknya keluar, ia butuh waktu sendiri untuk saat ini.
'Pria bertopeng itu...' kata hati kecil Hinata.
Setelah Hinata benar-benar hilang, Pain dan tiga anggota Akatsuki lainnya juga ikut keluar dari ruangan rahasia itu. Pria yang tubuhnya berwarna hitam dan putih beserta wanita berambut denim itu pergi untuk menjalankan tugas.
Mereka berdua bertugas untuk merekrut seorang anggota Akatsuki. Saat ini, Akatsuki baru beranggotakan delapan orang, yaitu Pain, Konan, Zetsu, Tobi, Kakuzu, Sasori, Itachi, dan Hinata. Kakuzu dan Sasori juga sedang bertugas merekrut dua anggota lainnya.
Sementara Itachi ingin berbicara empat mata dengan Pain. "Pain."
"Ada apa?"
"Kita bicara empat mata saja."
"Kenapa Hinata bisa masuk ke dalam Akatsuki? Jelaskan padaku." lanjut Itachi to the poin.
Pain menceritakan semuanya saat dia dan Hinata sedang berada di tepi sungai. Dia juga menceritakan apa yang sudah terjadi pada Hinata ketika tidak sengaja mendengar Hinata berbicara pada dirinya sendiri di tepi sungai itu. Selesai mendengar cerita dari Pain, Itachi hanya terdiam. Walaupun begitu, kedua mata Itachi tersirat akan ketidakpercayaan. Klan bangsawan seperti Hyuga bisa melakukan hal bodoh seperti itu? Aneh rasanya, tetapi itulah kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If : Akatsuki adalah Hidupku
Fanfiction[BOOK I] [SasuHina] [Canon] Semua sudah digariskan kepadaku dan aku sudah ditetapkan seperti ini. Yang perlu ku lakukan hanyalah mengikuti alurnya. Aku tidak keberatan selama berada di dalam lingkaran yang penuh akan hitam putih, karena siapapun tah...