- Bukankah Ini Ujungnya? -
Laki-laki berambut putih keabuan yang sebelumnya sempat tidak sadarkan diri, kini membuka perlahan-lahan kedua matanya yang berwarna merah darah—sharingan. "Dimana?"
"Obito!" seru Kakashi memanggil nama laki-laki yang baru saja bangun itu.
Obito menatap Kakashi sebentar, "Aku berpikir aku sudah mati."
Bunshin Naruto menyahuti perkataan Obito yang tidak memiliki harapan. "Aku menyembuhkanmu."
Alasan dibalik Sakura dan Kakashi yang terus membawa Obito sedari tadi adalah karena hal tersebut. Naruto memberinya kehidupan yang kedua menggunakan kekuatan Rikudou Sennin, ini juga dia berikan kepada Might Guy yang sebelumnya hampir kehilangan nyawanya untuk melawan Madara. Walaupun demikian, laki-laki beruban itu baru saja tersadar saat ini.
"Bagaimana dengan Madara?!" dia bertanya sesudah melihat keadaan sekitar.
"Situasinya sudah berubah menjadi Kaguya."
Bunshin Naruto memberi tahu sesuatu kepada mereka. "Akan ku jelaskan secara singkat mengenai Rikudou Sennin, Kaguya, dan segelnya."
Obito berujar, "Aku tidak tahu apa yang terjadi.. tapi tolong bawa aku ke medan pertempuran."
Bunshin Naruto mengangguk sebelum menceritakan semuanya yang dia ketahui, sementara empat orang di sana diam memperhatikan. Tidak boleh melewatkan sedikit pun bagian yang diceritakan, seperti bisa saja akan membawa sebuah petaka lainnya. Sesudah selesai, Hinata dan lainnya berlari mencari tubuh asli Naruto yang sempat terpisah dengan kelompok karena serangan Kaguya.
Mereka melihat tubuh asli Naruto terjepit banyak dinding es yang berwujud mirip layaknya sebuah pensil, kondisi ini membuat Kaguya datang melalui portal dimensi miliknya. Obito memicingkan mata dan berujar, "Portal itu sama seperti jurus mataku."
"Kalau aku aktifkan Kamui saat dia buka portal ke dimensi lain, kita pasti bisa memasukinya. Jika Sasuke benar di sana, aku bisa membawanya kembali."
Obito menjeda sebentar perkataannya, "Aku membutuhkan chakra yang banyak untuk melakukan itu. Jika chakra–ku kehabisan di dalam sana, maka ini akan berakhir."
Baik Hinata maupun Obito, jutsu itu tidak bisa digunakan sesuka hati untuk membuka portal dimensi jika tidak memiliki chakra yang besar atau setidaknya tubuh dalam kondisi stabil.
Bunshin Naruto menawarkan diri untuk mengalirkan dan memberikan chakra, akan tetapi Obito menyanggah bahwa chakra bayangan masih tidak cukup. Mendengar hal itu, Sakura juga ikut menawarkan diri dengan menggunakan chakra Byakugou yang muncul di dahinya. Obito menyetujui itu sehingga persyaratan telah terpenuhi.
"Kita tidak tahu apakah Sasuke ada di dimensi ruang dan waktu. Tapi kita akan menyerangnya dari jarak yang dekat." Laki-laki yang memiliki luka di bagian kanan wajah itu menolehkan kepala ke arah Naruto dan Sakura.
"Kaguya–kaasan memiliki enam dimensi." Hinata membuka rahasia yang nantinya akan memudahkan mereka.
Yang lain memandangi Hinata, sedangkan Obito cukup terkejut dan penasaran dengan gadis yang pernah menjadi kawannya di dalam organisasi kriminal selama bertahun-tahun. Apa yang tidak diketahui olehnya tentang gadis itu?
Obito bertanya, "Bagaimana kau..?"
Hinata menatap tepat ke arah mata laki-laki itu. "Aku juga bisa melakukannya sebab kaasan itu sendiri."
Kakashi ikut bertanya, "Obito sampai terkejut.. apa sebenarnya hubungan yang kalian miliki itu, Hinata? Aku juga baru ingat kau diselamatkan Kaguya dari akar pohon."
KAMU SEDANG MEMBACA
What If : Akatsuki adalah Hidupku
Fanfiction[BOOK I] [SasuHina] [Canon] Semua sudah digariskan kepadaku dan aku sudah ditetapkan seperti ini. Yang perlu ku lakukan hanyalah mengikuti alurnya. Aku tidak keberatan selama berada di dalam lingkaran yang penuh akan hitam putih, karena siapapun tah...