10. Bantuan?

827 167 34
                                    

⫷รคภ๏รђเภเςђเг๏⫸
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗












Emma dengan cepat turun dari motor Draken dan memasuki rumah, memasuki kamarnya dan mencari baju yang bisa ia berikan kepada pacar Shinichiro.

Izana dan Mikey yang melihat sang adik panik lantas mengikuti Emma memasuki kamarnya. Memperhatikan si bungsu yang sibuk mengobrak-abrik lemarinya.

"Emma, kau memangnya mau pergi kemana dengan Ken-chin sampai harus bongkar lemari begitu?" Mikey menopang dagunya memperhatikan adiknya yang masih sibuk memilah pakaian. Emma milirik Mikey sekilas dan menggeleng heboh.

"Bukan buatku, tapi buat pacar Shin-nii" Mikey dan Izana saling pandang.

"Buat pacar Aniki? (name) maksudnya? Kenapa dia?" Emma menoleh ke arah Izana, ia menggelengkan kepalanya. Ia tak tahu siapa nama pacar Shinichiro tapi mungkin yang disebut Izana itu benar.

"Nggak tahu yang pasti buat pacarnya lah, jadi tadi kata Shin-nii si Mito ada datang dan ngasih makanan terus makanannya itu ada obat perangsangnya" Emma memilih sebuah celana kulot dan sebuah sweater oversize untuk ia berikan kepada pacar Shinichiro nanti.

"Aku nggak tahu cerita lengkapnya gimana tapi kata Shin-nii pacarnya yang makan itu masakan Mito. Jadinya pacarnya yang kena efek obat perangsang itu" Emma kini beralih ke arah lemari yang berisi dalamannya. Ia bingung ini dalamannya muat nggak ya sama pacar Shinichiro.

"Jadi, (name) di apain? Maksud ku nggak mungkin kan Aniki nyentuh (name)?" Emma mengangguk, ia lalu menatap kedua kakaknya itu sambil memasukkan baju kedalam kantung plastik.

"Eumh, Shin-nii bilang pacarnya dia masukkin ke dalam bak air. Makanya dia minta aku buat pulang dan ambil pakaian buat baju ganti pacarnya" Emma berjalan cepat keluar rumah, di depan gerbang keluarga Sano terlihat Draken ada di sana, pria itu duduk tenang di atas motornya.

"Aku pergi dulu ya" Emma menaiki motor Draken dan melambai kecil ke arah sang kakak. Izana dan Mikey hanya mengangguk. Memperhatikan Emma dan Draken yang sudah jauh dari rumah mereka, melihat Emma yang sudah menghilang dari pandangannya Izana lantas memasuki kamarnya dan mengambil jaketnya yang tergantung di lemari.

"Mau nyari Mito ya bang?" Mikey memperhatikan wajah sang kakak yang sekarang tampak mengeras. Ia menepuk pundak Izana pelan.

"Jangan sampai mati ya" Izana mendengus, ia menggeleng pelan.

"Maaf, Mik. Nggak janji"

⋆┈┈. ゚ ❃ ུ ❀ ུ ❁ ུ ❃ ུ ❀ ུ

Brak!

Mito membanting pintu kamar Hana, ia lantas berjalan cepat ke arah kasur dan membangunkan temannya yang sedang terlelap itu.

"Hana! Hana! Bangun, aduh Hana ini gawat!" Mito menggoyang-goyangkan tubuh Hana hingga gadis itu terbangun akibat ulahnya.

"Oh, Mito. Bagaimana? Enak ngelakuinnya sama Shinichiro?" Hana lalu duduk di kasurnya, ia bingung memperhatikan Mito yang kini memasang wajah ketakutan, cemas dan panik di saat yang bersamaan.

"Boro-boro, malah si anak kecil itu yang makan bekalnya" Mito terduduk di lantai. Ia menggaruk kepalanya hingga surainya berantakan. Wajahnya kini didominasi rasa kesal.

Epoch [SANO SHINICHIRO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang