1. Pertemuan

1.6K 231 49
                                    

⫷รคภ๏รђเภเςђเг๏⫸
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗




Kringg...

Suara bel yang menandakan pintu terbuka membuat pria yang sedang mengutak-atik motor tersebut menoleh, lantas memasang senyum cerah walau wajahnya kini dipenuhi oli.

"Selamat datang"

Shinichiro memutar tubuhnya, melihat sepasang remaja yang kini berjalan mendekati nya.

"Anu, apakah di sini bisa mengganti oli? Sekalian kalau bisa saya minta tolong isikan angin ban motor saya" remaja itu bertanya dengan sopan, Shinichiro suka ini pelanggan yang sopan. Ia lantas mengangguk dan menunjuk kursi kosong yang di sediakan di bengkelnya.

"Bisa, kok bisa. Silahkan duduk dulu, ganti oli nya nggak lama kok" yang laki-laki mengangguk, dia izin dulu memasukkan motornya. Sekarang Shinichiro lantas melirik ke arah remaja perempuan itu yang kini juga menatapnya. Lantas Shinichiro tersenyum dan mempersilahkan nya untuk duduk juga.

"Silahkan, anda boleh duduk nona"

Si hawa mengangguk, kini beranjak duduk di kursi yang Shinichiro tunjukkan. Menopang kepalanya, memperhatikan Shinichiro yang kini mulai mengeluarkan oli lama dari motor nya.

"Itam banget itu, Kanato kapan terakhir itu diganti?" si adam yang bernama Kanato itu menoleh, lantas menyengir hingga deretan gigi putihnya tampak.

"Hehehe~ maaf, keknya empat atau lima bulan lalu deh lupa aku" kini sang adam beralih duduk di samping sang hawa. Ikut memperhatikan Shinichiro yang mulai membersihkan oli lama sebelum memasukkan oli yang baru.

"Itu bannya mau di ganti nggak ya mas? Soalnya udah botak, kan?" Shinichiro melirik ke arah bannya, ia yang sedang membuka tutup kemasan oli baru lantas menunda nya dan kini memperhatikan ban motor nya.

"Iya, ini mau di ganti sebenarnya. Betul bannya udah botak, apa mau sekalian?" keduanya saling melirik, hingga sang gadis kini mengangguk.

"Ganti aja mas, takut bahaya kalau nggak di ganti" Shinichiro mengangguk, ia mulai membuka kembali tutup botol oli dan memasukkan nya. Setelah selesai barulah ia mulai mengganti ban nya.

Kringg...

Shinichiro kembali menoleh saat mendengar suara berdering dari arah pintu. Kali ini bukan pelanggan melainkan ketiga temannya yang datang.

"Eh ada pelanggan" kedua remaja itu hanya tersenyum saja saat di sapa oleh ketiga orang dewasa yang baru masuk itu.

"Shin, besok malam mau ikut nggak? Tempat biasa?" Takeomi menghidupkan rokoknya dan mulai duduk di kursi kasir milik Shinichiro.

"Nggak deh kayaknya, besok Izana sama Manjirou minta di bawa jalan-jalan soalnya" Shinichiro menolak, adik-adiknya terlalu manja kepadanya hingga terkadang Shinichiro merasa susah untuk keluar rumah. Tapi tak masalah, alibi itu terkadang yang membuat nya bisa menolak pergi ke tempat yang tak sehat.

Shinichiro suka-suka saja sebenarnya pergi ke tempat yang di sarankan Takeomi. Yang dia tak suka itu hanya keadaan uangnya setelahnya.

Senang-senangnya hanya semalam, cari duitnya berhari-hari. Mana bengkelnya nggak tiap hati kedatangan pelanggan kan? Saingan di sekitar juga banyak.

Epoch [SANO SHINICHIRO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang