⫷รคภ๏รђเภเςђเг๏⫸
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗Kalau tadi pagi Kenji kemusuhan sama pacar anaknya a.k.a Shinichiro, sekarang mereka sudah dekat. Sudah akrab banget malah dan lagi main PS sama-sama. Bahkan anaknya--Kanato--di usir sama Kenji soalnya dia mau main berdua dengan Shinichiro aja.
Dan karena memang aslinya Kenji dan Shinichiro itu sama, -- sama-sama makhluk friendly, jadinya Shinichiro nggak butuh waktu lama untuk ngebuat kepala keluarga Hyakuzawa itu suka sama dia. Dan karena mereka udah akrab bahkan Shinichiro udah boleh manggil Kenji--
"Ayah, Aku izin angkat telpon dulu ya?" nah iya ini, Shinichiro udah boleh manggil Kenji Ayah. Udah di restui dia sama dua orang tuanya (name). Kenji yang awalnya fokus sama gamenya langsung ngangguk.
"Angkat disini aja, nak. Gapapa kok" Kenji mempersilahkan. Shinichiro lantas mengangguk, ia mengernyitkan dahi sewaktu melihat nama Takeomi yang ada di layar ponselnya.
"Ha'i, moshi-moshi"
"Shin, coba ke sini deh. Rumahnya Wakasa, cepat ya! Urgent!"
Tuut.. Tuut.. Tuut..
Shinichiro melongo. Udah, gitu aja? Eh tunggu, ngapain ke rumah Wakasa? Jangan bilang temannya yang satu itu melakukan kebodohan lagi ya! Wah, kalau sampai Wakasa berulah lagi Shinichiro deh yang ngamuk kali ini.
"Anu, Yah. Shin mau pergi dulu ya, ini temannya Shin bilang kalau ada keadaan darurat. Tapi gak tahu apa" Kenji mengangguk, matanya mengikuti tubuh Shinichiro yang kini berlari panik menuju pintu keluar. Tetapi sebelum keluar Shinichiro putar haluan masuk lagi kedalam rumah, dia lupa belum pamitan sama (name).
"Loh, katanya mau pergi?" Kenji noleh lagi. Shinichiro yang di tanya begitu cengengesan. Dia nunjuk pintu kamar (name).
"Mau izin pulang sama (name) dulu Yah, hehehe" Shinichiro lalu berjalan cepat memasuki kamar (name). Meninggalkan Kenji yang tertawa saja melihat kelakuan pacar anaknya itu.
Cklek!
Shinichiro memasuki kamar (name), si pemilik kamar sekarang lagi duduk. Mukanya pucat banget, rambutnya juga agak berantakan. Duh, Shinichiro nggak tega ninggalin nya.
"(name)"
Yang punya nama menoleh, Shinichiro kini duduk di samping (name). Ia menempelkan tangannya ke kening (name).
"Wah, keringat dinginnya nih keluar" Shinichiro lantas mengusap peluh dingin yang keluar dari kening (name). Ia lalu mengambil tissue dan kembali mengelap seluruh permukaan wajah gadisnya.
"Hm? Tapi keningku rasanya panas deh. Pinggang ku juga sakit" (name) mengadu kepada Shinichiro. Pria itu tersenyum kecil menanggapinya, kan kalau begini mana tega Shinichiro mau ninggalin (name).
"Udah selesai mainnya sama Ayah?" (name) mulai berbaring kembali di atas kasur, kepalanya pusing kalau lama-lama duduk. Shinichiro mengangguk, bagaimana bilangnya dengan (name) ya kalau dia mau pulang?
"Shinichiro-kun kenapa? Mau pulang ya?" (name) yang peka Shinichiro mau izin pulang langsung bertanya. Habisnya kelihatan sih kalau dia mau pulang cuman dari mukanya nggak rela buat ninggalin dia.
"Iya, kamu nggak apa-apa kan aku tinggal?" tuh, kan. Apa (name) bilang. Gadis itu lalu mengangguk dari atas kasur.
"Nggak apa-apa, kan ada Mama juga yang nge-rawat aku. Kalau Shinichiro-kun mau pulang juga nggak apa-apa kok" Shinichiro tersenyum kecil. Ia lalu mendekat ke arah (name) dan mencium keningnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290152535-288-k732231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Epoch [SANO SHINICHIRO]
Cerita PendekShinichiro, pria yang selalu di tolak oleh wanita. Berkali-kali Shinichiro menyatakan perasaan kepada wanita yang disukainya tetapi ia selalu di tolak. Tetapi, saat kebalikan menghampirinya Shinichiro tak tahu harus berbuat apa. Sebuah periode dala...