15.

837 168 30
                                    

⫷รคภ๏รђเภเςђเг๏⫸
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗






Izana melajukan motornya ke arah markas Tenjiku. Sesampainya ia di sana bisa di lihatnya Mito yang sedang terduduk dan menangis dengan tangan kiri yang di borgol.

sc: anime-platinumEndMohon di bayangkan itu borgol biasa🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sc: anime-platinumEnd
Mohon di bayangkan itu borgol biasa🙏

Kakuchou lalu mendekat ke arah Izana, memberikan lima buah testpack berbeda kepada Izana yang masing-masing testpack menunjukkan garis dua. Wanita itu benar-benar hamil.

"Dasar busuk" cercanya. Izana berdiri diam di tempatnya, memijit pelipis nya yang tiba-tiba terasa pusing.

"Aduh, kalau ngelihat Mito jadi ke ingat sama Masa aku. Sama-sama busuk soalnya" Izana memberikan semua sampah itu kepada Kakuchou. Ia mulai berjalan mendekat ke arah Mito yang kini meringkuk ketakutan.

"Ehmm...kau mau di apain ya? Bingung deh jadinya" Izana berjongkok di depan Mito. Memperhatikan wajah wanita itu yang kini sudah berantakan berderai air mata.

"Kau mau menikah dengan kakak ku hanya karena kau mengandung kan? Iya kan?" Izana mengangkat dagu Mito, wanita itu mengangguk mengiyakan pertanyaan Izana. Ia tak berani hanya untuk sekedar berbohong terlebih kepada Izana.

"Jadi~ gugurkan saja, kau tak perlu susah-susah mencari tumbal untuk berbagi kesialan denganmu--"

Plak

Tangan kanan wanita itu yang tidak di borgol menampar keras wajah Izana. Mito tak tahu dirinya mendapat keberanian itu dari mana hanya saja dirinya tahu ia sedang emosi. Emosi mendengar Izana mengatakan bahwa anak yang di kandungnya adalah sebuah kesialan.

"Anak ku bukan sebuah kesialan, Izana! Jaga mulut mu!" Mito menatap marah Izana yang kini menatapnya datar.

"Terus, apa yang mau kau lakukan? Sungguh, aku tak masalah untuk membunuh mu tapi aku tak bisa, aku mengasihani mu karena kau sedang hamil" Izana berdiri dan duduk di kursi kebanggaannya. Memperhatikan Mito yang kini menunduk tak lagi menatapnya.

"Pilihlah pilihan yang benar-benar menguntungkan untuk mu Mito, kau tahu kan jika kau tak hamil kau sudah tinggal nama sekarang" Izana bertopang dagu. Masih memperhatikan Mito yang kini terdiam.

Menghela nafas pelan, Izana tak tahu kenapa ia jadi penyabar dan baik hati begini. Pertama ia melepaskan Masa dan membiarkan wanita itu memperbaiki dirinya bersama Mochi. Kedua dan sekarang adalah Mito. Izana bisa pastikan jika saat ini yang berdiri di hadapan Mito adalah dirinya yang dulu maka wanita itu akan mati. Izana yang dulu tak akan perduli  mau wanita itu hamil atau tidak, jika ia merasa Mito bersalah dan dirinya tak bisa mengampuninya maka Izana akan tetap membunuhnya.

Epoch [SANO SHINICHIRO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang