sebelas | sɐlǝqǝs

12.4K 1.8K 171
                                    

Sera... Sera... jangan takut, gue ada di sini temenin lo! Jangan mikir macam-macam, apapun kata orang, lo tetap Sera-nya Bumi. Oke! Gue bakalan jagain lo sampai akhir, hm."

Tersentak bangun dari tidurku, mataku memindai keadaan di sekelilingku. Suasana masih sama dan tidak berubah karena aku masih terjebak di tempat ini. Mendesah kala menyadari bahwa suara Bumi hanya ada dalam kenanganku saja. Lo bohong, Bumi! Demi Cessa lo tinggalin gue di tempat menakutkan kayak gini! Pembohong!!! racauku dalam hati.

Berbaring meringkuk sambil memandang ke arah rambutku yang sebagian tergerai di atas bantal. Sumpah, berbagai pertanyaan serasa menumpuk di pikiranku dan jikapun aku bisa memegang ponsel namun diriku yakin google sekalipun tak bisa membantuku untuk menjawabnya. Rasanya otakku juga buntu, baik otak kanan maupun otak kiri karena sama-sama tak bisa memberi solusi.

Terlalu aneh untuk dipercaya tetapi tampak nyata rasanya sehingga tak mungkin disebut khayalan apalagi bunga tidur alias mimpi. Duniaku sekarang serasa jungkir balik tiba-tiba. Apa aku berada di dunia paralel yang orang-orang perdebatkan keberadaannya itu?

Dunia paralel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Di samping kehidupan yang kita kenal dan kita jalani sekarang, ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan dalam dunia paralel. Para ilmuwan fisika berada di garis depan sebagai pihak yang mencoba menjelaskan kemungkinan keberadaannya.

Gagasan tentang dunia paralel sudah mengemuka di awal era 1920-an. Teori dunia paralel menyatakan bahwa kehidupan manusia beserta alam semesta ini sebenarnya ada banyak. Analoginya, jika di dunia nyata seseorang bisa menyeberang jalan dengan selamat. Di dunia paralel pertama, orang itu bisa saja berhasil menyeberang walau hampir tertabrak sedangkan di dunia paralel lainnya bisa saja orang itu tertabrak hingga tewas saat menyeberang jalan. Ada yang meyakini namun tak sedikit juga yang menolak gagasan dunia paralel tersebut.

Namun, kemungkinan aku tidak berada di dunia paralel melainkan di dunia lain. Dunia yang dihuni oleh makhluk gaib dan anehnya aku malah nyasar ke sini. Masalahnya, aku bukan hanya takut mati tapi kini lebih takut jika aku lama-lama berubah menjadi bagian dari mereka.

Iya, bersyukur aku memang masih hidup tapi sumpah, beberapa jam lalu aku benar-benar kesakitan. Seperti aku bilang bahwa rasanya seluruh pembuluh darahku terbakar karena perilaku kurang ajar siluman harimau putih itu. Killing me inside, secara harfiah aku mengalami dan memaknai benar makna kalimat tersebut. Namun, sayangnya aku tidak merasakan efek seperti Son Goku atau Naruto yang otomatis menjadi sakti karena seperti ada api yang keluar dari badanku.

Sebaliknya, tenagaku justru rasanya tersedot habis. Untungnya badanku tidak gosong akibat ulah siluman harimau sialan itu, tapi rambutku... rambutku... aaaaarrrggg... sebagian rambutku yang hitam dan indah bagaikan duta iklan shampoo kini berubah warna menjadi putih. Auto jadi duta shampoo lain nih. Untung hanya sebagian dan tidak semua. Sepertinya aku harus berganti nama dari Sera menjadi Anna.

Sekarang aku sudah mirip tokoh kartun kesukaan Luna. parahnya, rambut putihku sepertinya lebih banyak dari putri pewaris kerajaan Arendelle itu. Akhirnya aku memiliki grey ombre hair tanpa perlu berjam-jam mengecat rambut di salon. Luar biasaaaaaah!!!

Jika kalian bertanya di mana siluman tampan tadi... Eeeiiitt, jangan mencelaku karena dia memang tampan. Entah itu wujud palsunya atau tidak tapi dia benar-benar T.A.M.P.A.N. Nah, Si tampan itu meningalkan aku begitu saja setelah menci___ lebih baik tidak usah diteruskan.

Pokoknya, dia dengan santainya malah melenggang pergi begitu saja dan memberiku kata-kata perpisahan berupa, "Lebih baik diam di sini, tapi terserah jika kau ingin keluar. Persiapkan saja kepalamu untuk disantap keluargaku. Lebih cepat kau mati, itu lebih baik karena bebanku semakin berkurang!"

Lain Dunia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang